CISAYONG, RADSIK – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tasikmalaya menyelenggarakan “Pelatihan Skill Literasi Digital Dalam Pengelolaan Data Bagi Pelaku Usaha UMKM” di Aula Kantor Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong, Jumat (26/8/2022).
Ketua pengabdian kepada masyarakat yang juga narasumber kegiatan pelatihan, Oding Herdiana SKom Mkom mengatakan, pada pelatihan ini peserta atau pelaku UMKM yang ada di Desa Santanamekar diajarkan bagaimana cara membuat akun my google bisnis. “Kegunaannya untuk profil usaha para UMKM agar dapat lebih dikenal dan setelah itu, ada pembahasan di penggunaan bagaimana optimasi dari pada Instagram,” kata dia kepada Radar, kemarin.
Lanjut dia, untuk penerapan my goggle bisnis itu, peserta diwajibkan harus bisa menggunakan gmail. Dari situ, nanti hanya tinggal registrasi. Isi profilnya mulai dari tempat usaha, nama usaha, kemudian alamat, nomor telepon, lokasi tempat usaha mereka dan lainnya.
Baca Juga:Komisi III Segera Cek LapanganModel BTP
“Bagi para pelaku usaha yang tidak memiliki gadget, bisa saja meminta bantuan kepada sanak saudaranya yang melek digital untuk dibuatkan akun tersebut. Masih ada cara lain, untuk bisa menggunakan gadget untuk memasarkan produk,” ucap dia.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
“Kegiatan ini berbarengan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dari para mahasiswa, nanti ada pendampingan agar apa yang sudah diajarkan di hari ini bisa terus berlanjut dan juga diimplementasikan. Diharapkan peserta mengikuti pelatihan ini dapat lebih melek lagi dalam interaksi digital. Terutama pengelolaan di dalam data yang sudah semakin banyak dan bisa diolah untuk pemgembangan usaha para pelaku UMKM,” ucapnya.
Les Pingon SPd MPd, narasumber lainnya menyampaikan materi tentang menggunakan aplikasi Instagram sebagai media untuk menjual prodak UMKM. “Untuk aplikasi Instagram dinilainya lebih memudahkan untuk menjangkau dan lebih identik dengan kaum millenial. Namun sasarannya bukan hanya bagi pelaku UMKM dari kaum milenial saja, karena Instagram juga ada beberapa kolektor,” ujar dia.
“Beberapa kolektor menggunakan akun Instagram untuk mencari seperti kaos yang akan mereka beli. Untuk pelaku UMKM ini bisa dicoba untuk meningkatkan penjualan, karena di Instagram secara tidak langsung mem-branding produk sendiri,” kata dia.