“Mumpung masih ada waktu, semangatnya dijaga dan harus disiplin. Saya memberikan motivasi agar benar pekerjaannya. Karena kalau tidak benar dan waktu sudah habis mau bagaimana. Nanti yang di-bully itu Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang dinilai tidak bisa kerja. Disayangkan juga, banyak uang rakyat tidak sampai menjadi barang, kalau balik lagi ke SiLPA itu artinya kinerjanya buruk,” ujarnya.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPUTRLH) Kabupaten Tasikmalaya Romi Gardara membantah jika pekerjaan tersebut asal-asalan. “Sebenarnya pekerjaan tidak asal- asalan, kita melaksanakan pekerjaan sesuai prosedur kerja agar tidak disebut asal asalan. Karena prosedur ini jadi keliatan pekerjaan ada keterlambatan progres,” singkatnya. (obi)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!