TAWANG, RADSIK – Kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya harus bijak dalam perencanaan program. Salah satunya jeli dalam memprioritaskan pembangunan penting dan kurang penting.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tasikmalaya Opik Taofik Rahman menilai terjadinya defisit anggaran karena banyak program yang dipaksakan. Menurutnya, rencana pembangunan pada dasarnya harus menyesuaikan dengan kemampuan anggaran.
“Artinya kan keinginan membangun banyak, tapi dananya tidak mencukupi,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (24/8/2022).
Baca Juga:Pajak Aman, Konstruksi BelumDisiapkan Berwirausaha dan Tenaga Profesional
Apalagi, defisit anggaran yang terjadi berimbas kepada dana cadangan Pilkada. Meskipun bisa dimaksimalkan di penyusunan anggaran untuk 2024, namun harus ada langkah antisipasi yang menjamin.
“Mekanisme dana cadangan kan supaya pada pelaksanaan tidak berat, kita kan tidak bisa memastikan situasi tahun depan seperti apa,” ucapnya.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Maka dari itu, lebih bijak jika pemkot melakukan pemangkasan terhadap proyek-proyek yang kurang penting. Bahkan jika memungkinkan ditunda, tidak ada salahnya jika dicoret dulu. “Supaya tidak menjadi beban,” katanya.
Pihaknya pun menilai penyampaian Wakil Ketua DPRD H Muslim MSi aneh. Karena ada narasi yang dibangun seolah akan ada proyek lanjutan penataan Jalan HZ Mustofa. “Seolah ada pilihan antara Pilkada dan lanjutan penataan HZ Mustofa, kan sudah jelas Pilkada itu program nasional yang harus diprioritaskan,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya, Pemkot Tasik memang tidak perlu melakukan perencanaan proyek lanjutan Jalan HZ Mustofa. Karena hasil dari upaya penataan awal belum bisa dilihat. “Kalau memang hasilnya sesuai harapan dan memberikan dampak positif, baru dilanjutkan,” ucapnya.
Meskipun dinilai berhasil, tetap harus ada pengkajian matang, karena artinya Jalan HZ Mustofa steril dari parkir. Ketimbang melanjutkan proyek pelebaran trotoar, akan lebih baik jika menyiapkan alternatif parkirnya terlebih dahulu. “Kalau wacana gedung parkir sudah terealisasi atau pasti, baru proyek lanjutan HZ Mustofa dilaksanakan,” ucapnya.
Baca Juga:Oleng dan Menabrak Siswa karena Sopir Angkum NgantukGuru Sertifikasi Akan Datangi Pemkot
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Muslim MSi menyebut Pilkada merupakan agenda periodik yang penting, namun bisa ditolerir untuk diubah skema cadangan awalnya. Dimana sesuai Perda Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pencadangan Dana Pilkada, direncanakan tahun ini pemkot mengalokasikan dana cadangan sebesar Rp 20 miliar, kemudian di tahun 2023 dicadangkan kembali Rp 15 miliar. “Maka gambarannya tahun ini untuk alokasi cadangan Pilkada itu Rp 10 miliaran saja dulu. Rp 10 miliarnya kita gunakan untuk tutupi defisit, namun tahun depan kita belum ada gambaran akan kita bahas dulu lewat pansus,” ujarnya kepada Radar, Jumat (19/8/2022).