TASIK, RADSIK – Harga telur beberapa hari terakhir terus merangkak naik, hal serupa terjadi di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya.
Seorang pedagang telur bernama Risna mengatakan harga telur ayam cenderung naik dan tidak stabil. Sebelumnya sempat di angka Rp 30 ribu per kilogram, tapi sekarang harganya turun jadi Rp 29 ribu perkilogram.
“Harga telur ayam sempat menyentuh harga tertinggi selama ia berjualan. Saat itu sempat menyentuh Rp 32 ribu perkilogram, selama saya berjualan itu harga paling tinggi,” kata Risna kepada Radar, Rabu (24/8/2022).
Baca Juga:16 Tahun Geliatkan Ekonomi DaerahAngklung Sarana Pembentukan Karakter
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Risna menambahkan meksipun harga saat ini cenderung turun namun tetap harga telur tersebut masih tinggi daripada harga normal. “Harusnya harga normal itu sekitar Rp 25 ribu sampai 27 ribu per kilogram,” tambah Risna.
Diduga kuat penyebab kenaikan harga telur disebabkan oleh penyaluran BPNT dan PKH. “Setelah ada bantuan sosial dari pemerintah tiba-tiba harganya langsung naik,” tutur Risna.
Dugaan lain penyebab kenaikan harga telur disebabkan oleh harga pakan ternak yang naik. “Sama harga pakan ternak sepertinya yang sedang tinggi akhirnya berdampak ke harga telur,” kata Risna.
Meskipun terjadi peningkatan harga telur, Risna mengatakan pembeli yang datang ke kiosnya masih stabil. “Untuk jumlah pembeli masih sama saja seperti sebelum harganya naik,” katanya. Adapun harga telur bebek dan telur puyuh masih cenderung stabil. Masih sama untuk telur bebek satuannya di harga Rp 2.500 dan telur puyuh di harga Rp 35 ribu perkilogram.
Namun kenaikan harga ini dikeluhkan oleh pembeli bernama Yani Setiani. “Ya semakin rugi karena keluarga saya senang sekali dengan telur sampai akhirnya harus di atur-atur pengeluargannya agar uang belanja tidak habis hanya karena telur,” kata Yani. Risna juga berharap masalah yang sedang terjadi saat ini khususnya soal harga telur bisa cepat diatasi.
“Ya semoga bantuan sosial dari pemerintah bisa dikaji lagi, soalnya kan seharusnya bantuan itu membantu agar harga tetap stabil, tapi ini malah justru naik dan akhirnya merugikan pedagang dan otomatis berdampak ke pembeli juga,” tutup Risna. (Fauzi TR)