CIHIDEUNG, RADSIK – Dinas Ketenaga Kerjaan Kota Tasikmalaya, terus berupaya menciptakan tenaga kerja yang berkualitas di bidang pengelasan dan menjahit.
Pemilik Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Mandiri Abadi, Muhamad Abdul Karim, M.Kesos mengatakan, pelatihan tesebut sangat dibutuhkan apalagi selian meiliki kompetensi juga di barengi mendapatkan sertifikat kompetensi.
“Saat ini pekerja itu harus memilik kor kompetensi aturan dari Kementrian Tenaga keja. Makanya ini dari pelatihan saat ini peserta harus memiliki kompetensi,” katanya, Jumat (19/8/ 2022).
Baca Juga:Polisi Bongkar Sindikat Togel OnlineDisabilitas Dapat Kaki dan Tangan Palsu
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Setelah selama 20 hari mengikuti pelatihan itu, 16 orang peserta pelatihan yang di laksnakan oleh Dinas Tenaga Kerja itu akan mengikuti ujian dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Untuk kompetensi para peserta ini nantinya akan diukur dari cara pengelasan dan juga kekuatan lasan, bukan berbasis produk,” kata dia.
Tambah dia, karena ke 16 peserta pelatihan tersebut ingin BNSP sehingga dalam pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Mandiri Abadi disesuaikan dengan standard BNSP.
“Mereka ini tidak membuat produk seperti kuris dan lainnya, tetapi lebih ke kualitas hasil pengelasannya,” kata Karim.
Karim menjelaskan, kualitas pengelasan itu saat ini banyak diperlukan oleh perusahaan kontribusi. Apalagi sertifkat BNSP itu cukup mahal bila dilakukan oleh swasta, satu orang saja harus mengeluarkan Rp 13 juta bila ingin mendpatkan sertifikatnya itu pun kalau lolos.
“Makanya tidak banyak perja pengelasan yang memiliki sertifikat itu. Bisa kita lihat untuk pengelasan WF atau atau plat baja itu seharusnya yang memiliki sertifikat yang tengah diikuti oleh 16 peserta,” jelas Karim.
Baca Juga:Produk UMKM Masuk Pasar ModernSekolah Garda Terdepan Gerakan Literasi
Maka dari itu, pihaknya akan terus mendukung kegiatan dan program Disnaker tersebut, dan sangat bagus untuk pekerja sertifikat dan berkualitas.
“Untuk pelatihan mendapatkan sertifikat BNSP ini sangat malah, dan pelatihannya tidak ada di Tasikmalaya, pelatihannya ada di Jabotabek saja,” katanya.
Karim berharap, ke 16 peserta itu betul-betul melaksnakan latihan yang baik, sehingga sertifikat BNSP selian didapatkan juga betul-betul berkualitas.
“Mudah-mudahan saja kehaliannya ini bisa digunakan, bahkan kemarin ada beberapa perusahaan yang siap menampung mereka ini,” ungkap dia.