Milla kemudian bekerja sebagai manajer, di mana ia mengambil alih tim muda Spanyol selama beberapa tahun bersama klub Spanyol seperti Real Zaragoza dan CD Lugo, sebelum akhirnya ia melatih timnas Indonesia pada tahun 2017.
Milla pertama kali terlibat dalam pembinaan profesional di tahun 2007, saat itu ia membantu Barcelona dan Madrid rekan setimnya Michael Laudrup di Getafe CF. Pada musim panas berikutnya ia dinobatkan sebagai Manajer Timnas muda U-19, setelah Vicente del Bosque’s menjabat sebagai manajer senior.
Dalam turnamen pertamanya, kejuaraan Eropa UEFA 2009, tim tidak maju melalui babak penyisihan grup. Dalam edisi di Prancis 2010, bagaimanapun, ia memimpin Spanyol ke final, yang berakhir dengan kekalahan untuk host.
Baca Juga:Berhenti di Dua TersangkaTujuh Anak Yatim Dibangunkan Rumah
Kemudian pada tahun yang sama, Milla menggantikan Juan Ramón López Caro sebanagi manajer timnas U-21. Meskipun Milla melealui masa-masa sulit pada awal ia bergabung, namun ia membuktikan keberhasilannya dengan lolos ke kejuaraan Eropa 2011.
Pada akhir 2016, Milla, bersama dengan Luis Fernández dikabarkan menjadi dua kandidat terdepan untuk menggantikan manajer Austria dan mantan pemain Alfred Riedl untuk jabatan manajerial Indonesia, hingga akhirnya PSSI memutuskan untuk menjadikannya sebagai pelatih timnas pada Januari 2017.
Pada Minggu, 21 Oktober 2018 Milla menyampaikan salam perpisahan setelah dirinya dan PSSI tidak lagi bekerja sama menjadi pelatih Tim Nasional Indonesia, dalam ucapan perpisahannya, Luis Milla mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf dan pemain yang telah bekerja sama dengan dirinya. (pra)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!