MANONJAYA, RADSIK – Karang Taruna Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dipercaya sebagai panitia penyelenggara peringatan HUT RI ke-77 tingkat kecamatan, Rabu (17/8/2022). Berbagai kegiatan seperti upacara dan pawai alegoris sukses dilaksanakan.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Manonjaya Ropi Sopa Rinjani mengatakan, sebelum pelaksanaan puncak, pihaknya melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan yang dibantu oleh Pemerintah Kecamatan Manonjaya. Di antaranya penilaian desa terbaik dalam segi administrasi pengelolaan keunagan, penilaian SDM, perangkat desa terbaik, kepala desa inovatif dan lain-lain.
“Selanjutnya kami melakukan kegiatan yang lebih cenderung menyusur ke aspek masyarakat, yaitu vocal grup dan vocal solo. Di antaranya lomba menyanyikan lagu Indonesia Raya dan juga mars Karang Taruna,” ujarnya kepada Radar, Jumat (19/8/2022).
Baca Juga:Implementasi Perda Ponpes DinantiBikin Akses Makin Sempit
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Kenapa dipilih dua lomba tersebut ? Sebab, di masyarakat itu terkadang lagu Indonesia Raya banyak yang lupa lirik, makanya mencoba dirangsang kembali daya kecintaannya terhadap NKRI ini dengan adanya lomba vokal grup ini. “Dengan adanya kegiatan ini mudah-mudahan menumbuhkan kembali terhadap negara tercinta ini,” kata dia.
Karang Taruna pun, ujar dia, ikut serta melakukam pembinaan peserta Paskibraka Kecamatan Manonjaya mulai tanggal 1-16 Agustus bersama Danramil yang direkrut dari putra putri terbaik setiap sekolah yang ada di lingkup Kecamatan Manonjaya/ “Alhamdulillah upacara HUT RI dapat berjalan lancar dan khidmat,” ujar dia, menjelaskan.
Setelah upacara, kata dia, ada pawai alegoris, karena pawai ini sudah menjadi suata budaya dan tradisi. Ini sebagai wadah berkarya bagi masyarakat manonjaya, bahkan sudah menjadi wisata edukasi. Karena orang-orang di Manonjaya tumpah ruah, hingga warga dari luar Kecamatan Manonjaya pun ikut hadir.
“Pawai alegoris ini ada dua nuansa, di antaranya nuansa pendidikan, keagamaan, ekonomi, pemuda dan olahraga, kearifan lokal, kesehatan, kemerdekaan dan lainnya. Berbagai nuansa ini dimasukan agar menjadi wadah berkarya bagi masyarakat mengeluarkan inspirasi dan aspirasi masyarakat yang dicurahkan melalui pawai alegoris,” ucap dia.
Menurut dia, sebagai bentuk kecintaam kepada pahlawan, negara, gotong royong sebagai masyarakat dan tentunya yang paling penting kecintaan terhadap Manonjaya itu sendiri. “Mudah-mudahan dengan rangakain acara yang dilaksanakan menjadi suatu motivasi, edukasi dan mamfaat yang kemudian dapat diwariskan kepada para generasi selanjutnya,” ucapnya.