CIHIDEUNG, RADSIK – Meskipun sudah dilarang, masih saja ada pengendara yang memarkirkan kendaraannya di Jalan HZ Mustofa yang sedang ditata. Hal itu menjadikan akses di jalur tersebut menyempit.
Seperti yang terpantau pada Kamis siang, di mana ada saja mobil dan motor yang parkir di jalur yang sedang ditata. Beruntung lalu lintas tidak begitu ramai, sehingga tidak menimbulkan kemacetan.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Duit Pilkada ”Terganggu”Batal Maraton, Siapkan Wayang
Salah seorang pengemudi yang melintas di jalur tersebut, Taufik Hidayat (33) mengaku tidak habis pikir dengan pengendara yang memaksa parkir di tempat itu. Hal itu setidaknya bisa memancing emosi bagi pengemudi lain. “Kalau saja lagi banyak masalah makin tambah emosi,” ungkapnya.
Seharusnya, kata dia, sesama pengguna mobil bisa saling merasakan ketika jalurnya terhalangi. Jangan sampai terjadi pertengkaran di jalan hanya gara-gara masalah parkir. “Minimal punya rasa malu lah,” katanya.
Kepala UPTD Pengelola Parkir Dinas Perhubungan Uen Haeruman menjelaskan, sudah berkali-kali meminta agar kawasan itu steril parkir.
Namun, masih ada saja pengendara yang membandel. “Padahal hari Selasa sudah diworo-woro tidak boleh parkir di area pedestrian,” ucapnya.
Pantauan Radar, belum ada rambu larangan parkir di kawasan tersebut. Ada pun rambu dilarang berhenti yang terpasang alakadarnya.
Terpisah, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Gumilar mengatakan belum memasang rambu larangan parkir. Hal itu rencananya akan dilakukan setelah pekerjaan pelebaran trotoar selesai dilaksanakan. “Nanti kalau pekerjaannya sudah selesai,” ucapnya.
Untuk sementara, langkah yang dilakukan yakni memberikan teguran dan edukasi kepada pengendara. Dia meminta warga juga bisa tertib dengan tidak parkir secara sembarangan. “Sebelum dipasang rambu, sementara dikasih tahu dulu,” katanya.
Baca Juga:1,6 Miliar untuk Perkuat Posyandu PrimerEvaluasi Program Bagi-Bagi Telur
Dari informasi yang beredar, pihak pelaksana proyek sudah meminta Dishub untuk memasang rambu, namun malah diminta bayaran. Hal itu dibantah Gumilar yang menyebutkan pemasangan rambu itu gratis. “Tidak ada bayar-bayar untuk pasang rambu,” imbuhnya. (rga)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!