TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – H Muhammad Yusuf diminta ngegas menjelang Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 karena masa jabatannya sebagai Wali Kota Tasikmalaya tinggal tiga bulan lagi.
Di masa injury time ini, politisi Golkar tersebut harus tampil maksimal di tengah masyarakat.
Masa kepemimpinan Yusuf akan berakhir pada November 2022. Selanjutnya, kursi kosong itu akan diisi penjabat yang ditunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sampai adanya wali kota definitif hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca Juga:Ramadan, Ibadah Tak Lagi Berjarak, Covid-19 LandaiWASPADA! Kaum Homo Kota Tasikmalaya Incar Bocah
Di sisa waktu itu, Yusuf dituntut menunjukkan kinerja maksimal untuk memberikan kemanfaatan bagi masyarakat, juga nilai politis Partai Golkar.
Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kota Tasikmalaya H Noves Narayana meminta Yusuf lebih pro aktif di akhir masa jabatannya. Baik dari sisi pembangunan maupun silaturahmi. ”Harus menunjukkan kinerja yang bagus, dan lebih eksis di masyarakat,” katanya, Senin (15/8/2022).
Secara kinerja, pihaknya menilai Yusuf sudah sangat baik. Namun untuk komunikasi dengan masyarakat, perlu lebih masif di banding sebelumnya. ”Karena kesuksesan partai itu tergantung pada masyarakat,” ucapnya.
Menurut dia, Golkar tetap akan mengusung Yusuf menjadi calon wali kota. Pihaknya optimis pada 2024, kepemimpinan Yusuf masih melekat di masyarakat. ”Meskipun terbilang tidak ada petahana, tapi kami optimis masyarakat tetap mengingat kepemimpinan H Yusuf,” ujarnya.
Dewan pertimbangan dalam waktu dekat ini akan memanggil Yusuf sebagai Ketua DPD Partai Golkar. Hal itu guna membahas kesiapan menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Presiden (Pilpres) sampai Pilkada 2024. ”Serta kami juga akan menanyakan strategi apa yang akan dilakukan,” tuturnya.
Dewan pertimbangan lainnya, H Yono Kusyono juga meminta Yusuf lebih intens membangun komunikasi dengan masyarakat. Hal itu untuk menunjukkan kehadiran seorang pemimpin di tengah publik. ”Supaya bisa meningkatkan trust publik kepada H Yusuf, efeknya tentu membesarkan Partai Golkar,” katanya.
Kepercayaan publik, menurut Yono, menjadi modal utama agar Partai Golkar sukses di pilpres, pileg dan pilkada. Kalau sudah tidak ada kepercayaan, tentunya akan sulit. ”Trust publik itu tentunya terbangun dengan kinerja dan komunikasi yang optimal,” ucapnya.