CIHIDEUNG, RADSIK – Kebiasaan sejumlah pihak membuang sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) liar nampaknya sudah kronis. Meski dinas, pegiat bahkan wakil rakyat turun memberikan edukasi dan upaya pencegahan, tetap saja membuang sampah sembarangan terjadi.
Seperti fenomena yang menghiasi areal pesawahan dan lahan kosong di Jalan RE Jaelani Kelurahan Tuguraja. Setiap harinya, di lokasi itu nyaris terjadi penumpukan sampah. Bahkan, warga kerap mengeluhkannya sampai meminta wakil rakyat turun tangan.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Bantu Atasi Kerusakan Hutan, Tanam 10.000 Pohon di Lahan KritisSemarakkan 10 Juta Bendera
“Merespons banyak laporan terkait sampah yang menumpuk di sana, saya berinisiatif mengedukasi, membuat spanduk imbauan untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidak membuang sampah sembarangan. Dan menyampaikan urusan sampah dan kebersihan adalah tanggung jawab kita bersama, seluruh masyarakat, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja,” kata Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya H Rachmat Soegandar MH melalui keterangan tertulis, Kamis (11/8/2022).
Kata dia, sebelumnya tim kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengangkut sampah-sampah yang rata-rata produksi rumah tangga itu dari lokasi. Hanya saja, meski sudah dibersihkan dan dipasang spanduk seolah tidak digubris. “Keesokan hari setelah dibersihkan kembali sampah menumpuk dan berserakan. Akan sangat percuma jika dinas membersihkan tapi masyarakat yang berperilaku buruk buang sampah sembarangan,” tuturnya.
Politisi PDIP itu menuturkan, perlunya edukasi massif. Menyadarkan bahwa lingkungan bersih, indah dan tertib merupakan tanggung jawab semua pihak. Sebab, kata dia, kasus serupa tidak hanya terjadi di areal tersebut. Sejumlah ruas jalan tersebar di 10 kecamatan nyaris terjadi hal yang sama.
Sementara itu, pengendara di Jalan RE Jaelani Didi Fauzi (43) mengakui pemandangan sampah menuju Pasar Cikurubuk dari arah Cieunteung merupakan fenomena lumrah. Sering terjadi, terutama di momen tertentu. “Ini memang sudah sering tumpukan di jalan. Apalagi lahan kosong, areal menuju sawah, ya sudah sangat strategis orang malas buang sampah ke tempat resmi, sambil aktivitas buang ke situ saja,” tuturnya.
Pengguna jalan lainnya, Acep Firmansyah (35) menuturkan hal serupa. Seharusnya, pemkot dan DPRD bisa melakukan tritmen jitu dan serius terhadap pelanggar atau pembuang sampah. Supaya menimbulkan efek jera dan meminimalkan risiko penumpukan seperti biasanya.