CIHAURBEUTI, RADSIK – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis melaksanakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2022 di Wahana Edukasi Waterboom Sukahaji, Rabu (10/8/2022) dengan tema Anak Terlindungi dan Indonesia Maju.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Ciamis Drs Dian Budiyana MSi mengatakan peringatan HAN ini sebagai wujud menyambut generasi emas 2045. Oleh karenanya, mesti dipersiapkan sejak sekarang, seperti; pertama memperhatikan peningkatan pemberdayaan perempuan dengan kewirausahaan.
“Peranan ibu bukan hanya mengurusi rumah saja. Namun ibu didorong agar mendapatkan pemberdayaan ekonomi, agar lebih produktif untuk membantu keperluan rumah tangganya,” katanya kepada Radar, Rabu (10/8/2022).
Baca Juga:Promo Kemerdekaan, Honda Hadirkan Program SpesialDibagi Tiga Zona, Tarif Ojek Online Naik
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Lalu, lanjut dia, kedua ada peningkatan peran ibu dalam pendidikan anak. Hal ini penting, sebab ibu adalah orang yang dekat dengan anak. “Ibu diharapkan menjadi pendidik yang pertama bagi anaknya. Walaupun anaknya sudah mendapatkan pendidikan formal,” ujarnya.
Kemudian, kata dia, ketiga berusaha dalam menurunkan kekerasan anak dan perempuan. Sebab, saat ini sering mendengar terjadi pelecehan seksual kepada anak dan perempuan. “Oleh karenanya anak dan perempuan harus bisa menjadi pelopor dan pelapor. Tentunya untuk menurunkan angka pelecehan seksual,” katanya.
Selanjutnya, tambah dia, keempat menurunkan pekerja usia anak-anak atau dilarang eksploitasi anak. “Jangan sampai anak menjadi pekerja atau yang terus dieksploitasi. Apalagi dengan alasan membantu orang tua,” ujarnya.
Terakhir, kata dia, melakukan pencegahan pernikahan anak di bawah umur. Untuk itu, orang tua dan masyarakat mesti mengawasi pergaulan anak-anak. “Jangan sampai ada pernikahan di bawah umur, karena dapat menjerumuskan masa depannya,” katanya.
Lanjut dia, untuk pelaksanaannya di Kabupaten Ciamis dalam mempersiapkan generasi emas. Yakni dengan fokus dalam tiga hal, yakni pertama mengurangi angka perceraian orang tua dengan program ketahanan keluarga. “Karena kekerasan anak atau perempuan akibat adanya perceraian orang tua. Sehingga ketahanan keluarga untuk meminimalisasi terhadap kekerasan anak atau perempuan,” ujarnya.
Kedua, Kabupaten Ciamis berusaha agar tidak ada lagi anak di bawah umur bekerja. Tentunya anak-anak mestinya mendapatkan pendidikan sesuai dengan usianya. “Terus berupaya agar anak tidak bekerja, namun memaksimalkan mendapatkan pelayanan pendidikan. Tentunya agar mendapatkan masa depan mencapai generasi emas,” katanya.