Untuk mengevakuasi longsoran tersebut, BPBD sampai menerjunkan satu unit loader dan satu unit beko. Namun longsor terjadi kembali pada titik yang sama, Kamis (11/8). Jalur Salopa-Cikatomas kembali lumpuh. “Makanya kami akan langsung melakukan evakuasi longsoran. Kalau sekarang pake satu loader saja, itu juga cukup. Targetnya sekitar lima sampai enam jam selesai,” terang dia.
Ketua FK Tahana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya menambahkan, data dari FK Tagana bencana yang terjadi di berbagai titik itu tidak menimbulkan korban jiwa. Kerugian hanya materi saja yakni kerusakan rumah dan fasilitas umum lainnya. “Tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian materi saja berupa kerusakan ringan dan sedang pada fasilitas warga dan fasilitas umum lainnya seperti jalan dan rumah,” ujarnya, menambahkan. Sementara itu, longsor terjadi kembali Kamis (11/8) di lahan perkebunan di Desa Mandalamekar Kecamatan Jatiwaras, material longsoran menghantam pemukiman warga.
Kades Mandalamekar Ahmad Hariri menyebutkan, longsor mengancam 13 rumah, enam rumah warga rusak diterjang material tanah dan pepohonan. “Rumah rumah ini ambruk nyaris rata dengan tanah. Longsor terjadi saat warga masih berada di dalam rumah karena hujan melanda,” kata dia.
Baca Juga:Bangunan Tiga SD di Culamega Tak TerperhatikanPresidium: Warga Tasik Utara Harus Kompak
Pemerintah Desa Mandalamekar mencatat sebanyak enam rumah rusak parah dan 13 rumah lainya terancam longsor susulan. Para korban mengungsi ke rumah kerabat yang dianggap lebih aman. “Bahkan, untuk antisipasi longsor susulan, puluhan warga terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Apalagi, hujan deras masih terus melanda kawasan perbukitan ini,” paparnya.
Menurutnya, ada enam rumah rusak parah, 13 terancam. Dua warga juga luka tertimpa reruntuhan bangunan dan sudah diungsikan para korban selamat ke rumah kerabat termasuk ke kantor desa juga dibuka untuk pengungsian. (dik)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!