SINGAPARNA, RADSIK – Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya menyebabkan berbagai bencana terjadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat ada 19 titik bencana yang terjadi selama dua hari terakhir.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna Somantri menjelaskan, berdasarkan data laporan yang masuk, bencana longsor terjadi di Kampung Sindangamis Desa/Kecamatan Jatiwaras. Kemudian, longsor di Kampung Nangkasari, Cisurian, Pangukusan, Cilongkrang Desa Parung, Parungjaya, Sindanghurip, Singalancap, Digordah Desa Singajaya Kecamatan Cibalong.
“Di lokasi ini, akses jalan tertutup longsor, jembatan penghubung kampung roboh, kolam ikan warga tertimbun material longsor dan merusak bagian rumah warga,” ujar dia, menjelaskan.
Baca Juga:Bangunan Tiga SD di Culamega Tak TerperhatikanPresidium: Warga Tasik Utara Harus Kompak
Kemudian, lanjut dia, bencana tanah longsor juga terjadi di Kampung Cirerese Dewa Tawang Kecamatan Pancatengah. Di lokasi tersebut, TPT SMP Negeri 3 Pancatengah, saluran air pembuangan tertutup material longsor. Kemudian, longsor di Kampung Cikembang Desa Karyamandala, Kampung Kalanganyar Desa Mandalahayu Kecamatan Salopa. Longsor berdampak pada tertutupnya akses Jalan Cikatomas-Salopa dan memutuskan jaringan listrik dan mobil minibus rusak tertimpa material longsor.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Kemudian, tambah dia, bencana longsor juga terjadi di Kampung Mekartanjung Desa Cayur Kecamatan Cikatomas. Akibatnya akses Jalan Sindangasih dan Cayur tertutup material longsor dan memutus jaringan listrik. Selain itu bencana longsor terjadi di Kecamatan Cikatomas juga terjadi banjir tepatnya di Kampung Kadu Desa Tanjungbarang. Setidaknya 11 rumah milik warga dan satu masjid tergenang air.
Terhadap bencana tersebut, kata dia, BPBD sudah melakukan penangan tindak darurat bencana. Antara lain penyemprotan longsoran yang mengganggu aktivitas masyarakat. “Kami melakukan skala prioritas. Kalau yang ringan-ringan, kami serahkan kepada keluarga dan warga setempat. Karena kami tidak bisa bergerak sendiri untuk menangani bencana dengan banyak titik yang tersebar ini,” terang Kurnia kepada wartawan.
Salah satu titik yang paling BPBD prioritaskan penanganannya adalah longsor di Kecamatan Salopa. BPBD sampai menjalin koordinasi dengan lintas instansi seperti kepolisian, PUPR dan Tagana. Pihaknya memastikan bahwa sebetulnya evakuasi longsoran yang melumpuhkan akses Salopa-Cikatomas sudah selesai. Pengerjaannya dari pukul 14.00 siang sampai pukul 23.00 malam, Rabu (10/8).