TASIK, RADSIK – Menindaklanjuti Rapat Teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Priangan Timur secara hybrid pada Rabu (3/8/2022), TPID Kota Tasikmalaya melaksanakan operasi pasar murah selama tiga hari yaitu tanggal 8 Agustus 2022 di Alun-alun Indihiang, tanggal 9 Agustus 2022 di Lapangan Karang Sambung dan tanggal 10 Agustus 2022 di Lapangan Kecamatan Tamansari.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Nurtjipto mengatakan, kegiatan ini untuk meminimalisir tekanan daya beli akibat peningkatan harga komoditas strategis.
Pada realisasi Inflasi bulan Juli 2022 Kota Tasikmalaya sebesar 0,57% (mtm) atau 5,18% (ytd) dengan pendorong utama berasal dari kelompok volatile food (VF) sebesar 1,24% (mtm) atau 10,31% (ytd) dengan komoditas antara lain bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan tomat.
Baca Juga:43 SD Dapat Bimtek Pengadaan Sarana ATKMenguatkan Kepedulian dengan Bersedekah
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
“Hal ini dikarenakan rendahnya hasil produksi akibat cuaca ekstrim dan diiringi pula peningkatan biaya produksi yang turut mendorong penurunan minat investasi produksi,” ujarnya.
Dalam rangka menghadirkan rantai nilai yang sederhana untuk mendorong harga rendah dan stabil bagi masyarakat, TPID Kota Tasikmalaya bekerja sama dengan TPID Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan untuk mendistribusikan komoditas volatile food khususnya cabai, bawang merah dan sayuran dari daerah produsen Provinsi Jawa Barat yaitu TTIC/Kelompok Tani dari Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Selain itu kegiatan kali ini mengajak partisipasi dari mitra produsen Kelompok Tani Lumbung Usaha Pangan Mandiri (beras), Klaster Telur, Kelompok Wanita Tani (cabai dan sayuran) dibawah koordinasi Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan maupun retail modern Asia Plaza Toserba (minyak goreng dan lainnya) dibawah koordinasi Dinas KUMKM Perindustrian Perdagangan.
Turut berpartisipasi Bulog Subdivre Ciamis (beras, minyak goreng, tepung terigu, daging beku) dan Pertamina TBBM Tasikmalaya (BBG subsidi dan non-subsidi).
“Animo masyarakat untuk pasar murah ini cukup tinggi dengan partisipasi lebih dari 500 pengunjung, hal ini merupakan indikator bahwa harga komoditas pangan di pasar saat ini masih cukup tinggi, untuk itu diharapkan secara bersama-sama TPID dapat mendorong sektor produksi agar memenuhi permintaan sektor konsumsi,” katanya.