Di sisi lain, ia pun menyarankan supaya fungsi pedestrian bisa direalisasikan sesuai rencana awal. Dimana, jalur Cihideung hanya boleh diakses kendaraan secara insidental.
“Misal ambulans ketika ada yang meninggal atau hendak dibawa ke rumah sakit, kemudian damkar dan lainnya. Tetapi untuk akses seperti biasanya, tidak usah. Supaya ada multiplier effect, nanti dibutuhkan tenaga pengangkut barang, kuli panggul dan semacamnya untuk menunjang pembeli yang datang ke sana,” analisis Wahid.
Supaya, lanjut dia, penataan dan pembenahan sejumlah fungsi di dua ruas tersebut berdampak signifikan bagi masyarakat. Selain infrastruktur semakin menarik, ruang terbuka meluas, juga berdampak positif bagi warga sekitar lantaran ada cost tambahan dengan banyaknya tenaga jasa angkut dan lain sebagainya. “Konteksnya penataan itu kan jadi bisa multiplier effect, kita sih setuju dengan gambaran awal yang mana di sana jadi pedestrian saja,” harap dia. (igi)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!