JAKARTA, RADSIK – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memiliki potensi terdapat empat poros. Jika memang empat poros itu terjadi, bakal ada skenario memasangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk formasi capres-cawapres.
Potensi pasangan dan skenario empat poros itu berdasarkan pada survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median). Peneliti Median Ade Irfan Abdurrahman mengatakan, untuk poros pertama diisi oleh parpol tunggal, yakni PDIP. Kedua, berisikan Golkar, PAN, dan PPP. Ketiga terdiri atas Partai NasDem, PKS, dan Demokrat. Keempat terdapat Gerindra- PKB.
”Kenapa kita memilih empat? Karena berdasarkan analisis kemungkinan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berkembang di media massa,” ujar Ade dalam keterangannya yang diterima JP, Senin (1/8/2022).
Baca Juga:Membaik MemburukAW: Saya Lebih Berhak!
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Lebih jauh, Ade menuturkan, untuk poros PDIP diperkirakan mengusung Puan Maharani. Hanya saja pasangannya masih estimasi melihat perkembangan dinamika politik. Namun, arahnya bakal dialamatkan kepada salah satu nama berikut ini. Yakni, Andika Perkasa, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, hingga Sandiaga Uno.
Poros kedua dengan kekuatan Golkar, PAN, dan PPP, maka tidak tertutup kemungkinan mengusung Ganjar Pranowo. Calon pasangan gubernur Jawa Tengah itu bisa saja Erick Thohir, Ridwan Kamil, atau Andika Perkasa. Poros ketiga (Nasdem, PKS, dan Demokrat) memiliki kandidat utama. Yaitu, Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sedangkan poros keempat (Gerindra-PKB) bukan tidak mungkin mengusung Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.
”Pada skenario ini pasangan Prabowo-Muhaimin bisa unggul dengan perolehan 24,1 persen,” kata Ade. Lantas pengikutnya, Ganjar-Erick dengan (19,5 persen), Anies-AHY (18 persen), Puan-Andika (13,4 persen).
Skenario pasangan capres-cawapres bisa berubah-ubah. Bisa saja seperti Prabowo-Muhaimin; Puan-Ridwan Kamil; Ganjar-Andika. Skenario ketiga modelnya seperti Prabowo-Muhaimin alias Cak Imin; Anies-AHY; Puan-Ganjar, dan Airlangga-Erick. Skenario keempat, Prabowo-Cak Imin; Anies-AHY; Puan-Sandiaga Uno; dan Ganjar-Ridwan Kamil.
Adapun survei tersebut melibatkan 1.500 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei itu dilaksanakan pada 21-27 Juli 2022. Metode penelitian menggunakan non probability sampling dengan kuesioner berbasis Google Form yang disebarkan melalui Facebook, dengan target pengguna aktif berusia 17-60 tahun. (red/jp)