PANGANDARAN, RADSIK – Bahan untuk ikan asin jambal roti ternyata didatangkan dari luar daerah. Karena tangkapan oleh nelayan Pangandaran belum bisa memenuhi kebutuhan tiap bulannya.
Penjual jambal roti Kios Kukun Kentung di Pantai Timur Pangandaran, Amin mengatakan, setiap minggunya mereka membutuhkan satu kuintal asin jambal. ”Karena peminat jambal roti ini cukup banyak. Apalagi tiap akhir pekan,” tuturnya kepada Radar saat dihubungi, Senin (1/8/2022).
Untuk mendapatkan bahan ikan jambal roti itu mereka harus mendatangkanya dari luar daerah. Seperti Tegal dan Pekalongan. ”Untuk ikan basahnya memang harus dari luar daerah, karena penangkapan ikan ini musiman,” ujarnya.
Baca Juga:Panaskan Mesin Sekber Prabowo-JokowiMaung Galunggung Menyergap, Penabrak Tiarap
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Bahan untuk membuat ikan jambal roti yakni jenis kadukang, manyung dan lain-lain. ”Yang paling banyak digunakan itu jenis manyung. Kadukang ukuranya satu kilogram ke bawah kalau manyung satu kilogram ke atas,” tuturnya.
Sekilas, ikan jenis tersebut mirip sekali dengan lele berkumis dan juga berduri. ”Ikan ini nantinya dibelah, lalu dilakukan proses pengasinan,” katanya.
Dagingnya cukup tebal dan ukurannya lebih besar dari ikan asin biasa. ”Paling enak digoreng, lalu dimakan dengan nasi panas,” ucapnya.
Pusat oleh-oleh yang menjanjakan ikan asin jambal roti berada di Nanjung Elok Pantai Timur Pangandaran. Sepanjang pantainya banyak kios-kios berjualan asin jambal roti. ”Untuk ikan asin jambal roti biasa atau KW hanya Rp 100 ribu-Rp110 ribu per kilogram. Ikan jambal roti manyung, kadukang Rp 120 ribu-Rp125 ribu per kilogram dan ikan asin jambal roti tuban seharga Rp 140 ribu per kilogram,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran Dedi Surachman mengatakan peminat jambal roti memang cukup tinggi. ”Untuk produk olahannya juga banyak seperti abon, balado, banyak,” ujarnya.
Jenis kadukang dan juga manyung memang sangat jarang ditemukan di Kabupaten Pangandaran. ”Bahaya memang sulit didapat, makanya ikan asin ini cukup spesial,” tuturnya. (den)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!