“Jadi yang disebut aset itu bukan hanya materi semata, tapi ilmu pengetahuan, termasuk waktu merupakan sesuatu yang harus dijaga dan menjadi investasi. Maka tidak ada lagi yang menyianyiakan waktu dan masa depan. Jadi ingin mendorong semua pemuda agar senantiasa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya,” kata dia, menambahkan.
Menurut dia, materi manajemen waktu yang didapat kemarin itu tidak hanya untuk pemuda, tapi untuk siapa pun. Termasuk di dalamnya untuk para perangkat desa, ibu PKK, pengelola majelis. “Kebetulan segmen yang diusungnya adalah untuk pemuda, karena tadi pemuda itu banyak kesempatan, peluang lebih terbuka. Pemuda itu energinya masih besar, jadi jangan menyia-nyiakan pemuda hanya dengan menghabiskan waktu dengan bermain gadget, nongkorng tidak jelas dan lainnya,” ucap dia.
“Silahkan bermain tapi bukan berarti waktu itu semuanya harus menjadi pekerjaan atau yang lainnya, karena dalam tubuh ada haknya untuk istirahat, ada waktu belajar, bermain dan beribadah. Ini yang mungkin anak-naka muda godaannya tentu saja lebih tinggi, ketimbang yang lebih tua,” ucapnya. (obi)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!