BUNGURSARI, RADSIK – Perumahan dan kawasan pemukiman merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang akan terus tumbuh seiring bertambahnya jumlah penduduk di suatu daerah. Namun, dalam praktiknya terkadang pertumbuhannya berbenturan dengan kepentingan lain yang menyangkut urusan daerah secara universal.
Pemkot Tasikmalaya merancang Forum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) setelah membentuk kelompok kerja (Pokja) yang terdiri dari instansi pemerintah dan stakeholder pemangku kepentingan. Sebagai upaya menyelaraskan agar kebutuhan publik akan hunian tidak mengesampingkan kepentingan lain yang juga tidak kalah penting.
[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”disini”]
Baca Juga:Tak Ada Alasan Tunda PilkadesRekonstruksi Jalan HZ Mustofa Ditarget Tiga Bulanan
“Maka kita bentuk Forum Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman ini. Lewat forum ini nantinya mesti menyelaraskan beragam kepentingan, sehingga pengembangan perumahan dan kawasan pemukiman di Kota Tasikmalaya bisa memenuhi harapan semua pihak,” tutur Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan usai membuka sosialisasi pembentukan Forum PKP di ruang rapat wali kota, Selasa (19/7/2022).
Menurutnya, forum tersebut bertugas juga memberikan input bagi pemerintah terkait kebijakan yang bakal diambil. Strategi bagi daerah yang saat ini tengah tumbuh dan terus berkembang serta berefek signifikan akan kebutuhan hunian.
“Di kita pertumbuhan penduduk tidak hanya tumbuh alamiah, ada juga imigrasinya. Kenapa? Karena di kita banyak ‘gula’. Banyak perusahaan, peluang usaha jasa dan lainnya yang otomatis berdampak signifikan terhadap kebutuhan perumahan,” analisisnya.
Ivan yang juga diamanatkan menjadi Ketua Forum PKP berharap besar tumbuh kembang daerah dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dari aspek lainnya. Tidak semata hanya urusan hunian layak saja. “Jadi nantinya kita bagaimana siapkan perumahan layak, memenuhi harapan masyarakat, tapi juga sesuai aturan. Kemudian menyesuaikan dengan kapasitas ruang di Kota Tasik. Dan ini satu hal yang juga harus disinkronkan,” kata Ivan.
Tidak sedikit, lanjut dia, ekses pembangunan perumahan baru menuai konflik atau ketegangan dengan warga setempat. Konflik itu biasanya berkaitan dengan dampak lingkungan maupun sosial yang ditimbulkan ketika tumbuh secara massal populasi baru di suatu daerah.
“Nah kan bagaimana memfasilitasi itu, harus bisa diantisipasi. Semoga lewat pokja dan ditindaklanjuti dengan forum ini, terbangun komunikasi efektif dari berbagai stakeholder, supaya ketika ada persoalan bsia dibicarakan dan didiskusikan dengan baik dan dicari solusi bersama,” harapnya.