BUNGURSARI, RADSIK – Pemerintah Kota Tasikmalaya tengah gencar menyosialisasikan pengurangan penggunaan plastik di tengah masyarakat. Mengingat produksi sampah jenis itu baik dari rumahan, perusahaan dan pihak lainnya kian tinggi di Kota Resik.
[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”disini”]
Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf menekankan, dalam memperingati hari raya kurban, masyarakat bisa melakukan pembagian daging dengan kemasan lain. Seperti daun, besek atau anyaman bambu dan wadah lainnya.
Baca Juga:Tutup atau Buka, Infrastruktur MenyesuaikanKonsep Penataan PKL Belum Kunjung Final
“Beralih menggunakan pembungkus alternatif, yang bisa dikomposkan atau didaur ulang,” kata Yusuf melalui video yang diunggah pada akun official Diskominfo Kota Tasikmalaya, Jumat (8/7/2022).
Kemudian, panitia kurban di setiap DKM menyiapkan sarana dan prasaran pengolahan sampah dan sediakan satuan tugas khusus. Menangani sampah di lokasi salat Idul Adha dan lokasi pembagian daging kurban.
“Terutama juga, pastikan masyarakat mendapat hewan yang steril, sehat untuk disembelih nanti,” imbau Yusuf.
Berdasarkan data dari keseluruhan sampah yang ditangani dinas dan petugas kebersihan, satu hari terkumpul 200 ton sampah, yang 30 persen volumenya merupakan sampah atau limbah plastik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya H Deni Diyana menuturkan terus menyiasati agar penanganan sampah di daerah berjuluk kota resik ini semakin apik. Sejumlah kerjasama dengan pihak swasta tengah dijajaki, salah satunya dalam menekan timbunan sampah plastik yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir.
“Sejauh ini memang tertangani dengan kemampuan armada dan personel yang ada. Hanya saja pengelolaan juga penting bisa dilakukan di produsennya, memilah dan menekan penggunaan sampah plastik yang sulit terurai,” kata dia. (igi)
[/membersonly]