Sebelumnya, Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Cihideung Adang Sutiawan mengatakan anggotanya ada 332 pedagang. Hal itu sebagaimana jumlah awal ketika paguyuban dibentuk. “Catatan kami ada 332 yang jadi anggota,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (21/6/2022).
Pihaknya meminta agar semuanya bisa diakomodir. Supaya tidak memicu konflik yang pada akhirnya merugikan pedagang. “Kalau melihat tempat, menurut kami semua bisa masuk,” ucapnya.
Hasil pendataan dari pemerintah beberapa waktu lalu, jumlah PKL. Cihideung sudah berkurang. Pedagang yang dianggap masih eksis yakni di angka 272 orang saja.
Baca Juga:Dekatkan Pelayanan, Biaya Kesehatan Lebih HematKehabisan Bensin, Pelaku Curanmor Diamuk Massa
Terkait hal itu Adang menjelaskan bahwa pendataan itu dilakukan tanpa ada komunikasi dengan pengurus. Sehingga yang dicatat hanya PKL yang sedang berdagang saja. “Kan tidak semua PKL berjualan setiap hari. Kalau pendataannya dengan pengurus pasti beda hasilnya,” katanya.
Maka dari itu pihaknya ingin dilibatkan dalam penyusunan konsep dari pemkot. Pasalnya dikhawatirkan ada salah persepsi yang bisa memicu konflik. (rga)
[/membersonly]