Menjelang Lelang Jabatan Empat Posisi Eselon II
BUNGURSARI, RADSIK – Empat kursi jabatan Eselon II atau setaraf kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya yang saat ini kosong belum tentu dilelangkan dalam waktu dekat. Lantaran Wali Kota H Muhammad Yusuf berencana menggeser sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang dinilai perlu disegarkan.
[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]
Hal tersebut sejalan dengan masukan dan saran dari DPRD Kota Tasikmalaya. Di mana ada sejumlah kepala dinas yang terbilang kurang optimal dari sisi loyalitas maupun kinerjanya. Wakil rakyat menyarankan terlebih dahulu mengevaluasi dan mengkaji kepala dinas-kepala dinas yang ada, sebelum nantinya jabatan tertentu dikosongkan untuk dilelang (open bidding).
Baca Juga:42 Atlet KORMI Tampil di Forprov JabarTasik Gerah, Tanda Waspada
”Saya sudah sampaikan ke sekda maupun wali kota. Format susunan kepala dinas hari ini, perlu penyegaran, dan mereka dikaji ulang saja. Sisanya nanti, baru dilelangkan,” ujar Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim saat diwawancarai Radar usai menghadiri kegiatan IGTKI di Gedung Galih Prawesti, Kamis (12/5/2022).
Menurut dia, ada beberapa instansi yang secara kinerja belum memenuhi ekspektasi publik. Baik itu merupakan kepala dinas hasil dari lelang sebelumnya maupun kepala dinas yang telah lama menjabat di suatu posisi.
”Secara kinerja memang tak banyak, tapi ada beberapa yang perlu ditinjau kembali kinerjanya. Saran kami dirotasi dulu baru setelah itu dilelangkan untuk posisi-posisi yang sekiranya strategis dan urgen,” kata politisi Gerindra itu.
Mantan Ketua Komisi I yang concern menyoroti kepegawaian itu belum bisa mengutarakan satu persatu instansi atau pejabat yang kinerjanya dinilai kurang. Hanya saja, beberapa hasil open bidding pun nyatanya tidak semua memenuhi ekspektasi dan minim akan gebrakan yang bisa membuktikan secara signifikan. Padahal mereka adalah figur-figur hasil seleksi ketat.
”Meski beberapa open bidding terbilang kondusif, nyatanya bukan berarti mereka bagus secara teori dan saat menjabat justru minim gebrakan. Maka dari itu, kita tekankan dikaji ulang dulu, supaya nanti yang kosong diisi kader-kader baru yang hendak berkarier di pemkot, secara pengalaman dan kematangan sesuai dengan hasil seleksi,” tuturnya.