CIHIDEUNG, RADSIK – Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya dinilai tidak benar-benar serius alias plin-plan dalam menata kota dengan kembali membiarkan para pedagang kaki lima (PKL) berjualan di ruas Jalan HZ Mustofa. Apalagi pemerintah, sebelumnya juga memaklumi pemasangan lapak PKL di Jalan Cihideung selama Ramadan.
[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tasikmalaya Sholahudin Maulana Sidik menilai pemkot tidak profesional dalam menata kota. Karena setelah Jalan Cihideung, kini pemerintah kalah lagi oleh PKL musiman di HZ Mustofa. ”Karena seolah tidak ada peran pemerintah di sana,” tuturnya kepada Radar, Kamis (27/4/2022).
Baca Juga:Tolak Bantuan SembakoMenjaga Ekosistem Bumi
Disinggung soal urusan perut pedagang, dia memahami hal itu. Namun jangan sampai mengorbankan kepentingan publik yang lebih besar. ”Karena efeknya kan pengendara jadi sulit parkir, pejalan kaki harus berdesakan, belum lagi lalu lintas yang terhambat,” ujarnya.
Akan lebih bijak jika pemerintah tetap menunjukkan sikap tegas kepada para pedagang musiman. Bukan berarti mengusir mereka, tetapi ditata supaya pelayanan lain bisa tetap berjalan. ”Misal jangan sepanjang jalan itu didominasi atau penuh oleh pedagang, setidaknya ada ruang-ruang parkir yang representatif,” ucapnya.
Dengan begitu, kata Sholah, hal tersebut bisa mengakomodir kepentingan semuanya.
Pedagang bisa berjualan tetapi kepentingan umum tetap bisa terlayani. ”Memang hasilnya tidak akan maksimal, tapi tidak seolah dikuasai pedagang,” tuturnya.
Wawancara terpisah, Kepala UPTD Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya mengakui keberadaan pedagang membuat lahan parkir jadi menyusut. Para juru parkir pun banyak yang kehilangan lapaknya. ”Sebagian dari mereka akhirnya tidak bekerja sebagaimana mestinya,” ucapnya.
Namun demikian, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap kewajiban juru parkir. Mereka tetap harus menyetor secara penuh meskipun dalam satu minggu mereka tidak bekerja. ”Kita tetap meminta mereka setor full, tidak ada pengurangan,” katanya. (rga)
[/membersonly]