Kendati demikian, pihaknya tidak sampai melakukan evakuasi atau pemindahan pasien. Pasalnya setelah hujan reda, genangan pun berangsur surut. ”Belum dievakuasi karena banjir sudah mulai surut,” ucapnya.
Kasus RSUD kebanjiran bukan pertama kalinya terjadi karena bencana tersebut terus berulang. Pihaknya tentu akan mengevaluasi dan membahas persoalan tersebut di internal manajemen rumah sakit. ”Supaya bagaimana carainya agar kondisi ini tidak terjadi lagi,” katanya.
Selain ruang rawat inap, gedung bougenvile yang menjadi sarana isolasi pasien Covid-19 pun ikut terendam. Namun pada saat banjir terjadi, tidak ada pasien yang sedang menjalani isolasi di tempat tersebut.
Baca Juga:Yakin Viman Membawa KemaslahatanLuncurkan Zakat Mal Khusus Pejabat
Wawancara terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar Surahman menjelaskan bahwa banjir RSUD diakibatkan beberapa faktor. Dengan demikian, ketika hujan deras terjadi maka fasilitas kesehatan tersebut akhirnya terendam luapan air.
”Debit air tinggi, tidak ada resapan dan kolam retensi, saluran air yang tersumbat di tambah saluran pembuangan yang tersendat,” tuturnya. (rga)
[/membersonly]