DEMONSTRASI aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ciamis Bergerak (AMCB) di Gedung DPRD Kabupaten Ciamis, Senin (11/4/2022) sempat ricuh. Di lokasi aksi terjadi dorong-mendorong yang berujung saling pukul.
Berdasarkan pantauan Radar, para aktivis berjalan kaki sambil menunjukkan poster bertulisan kritikan dan bendera masing-masing organisasi dari Taman Lokasana menuju gedung DPRD.
Tiba di gedung wakil rakyat, perwakilan massa aksi berorasi menyampaikan tuntutan. Ketika massa aksi memaksa masuk tempat para legislator, terjadi pemandangan saling dorong-mendorong antara massa aksi dengan polisi yang menghalangi.
Baca Juga:Presiden Harus Hentikan Penderitaan RakyatKaget Sudah Terdata Vaksin Booster
[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]
Suasana pun berubah menjadi ricuh, saling pukul-memukul dan tendang-menendang. Namun, kekisruhan bisa terkendali setelah massa aksi diperbolehkan masuk ke gedung DPRD. Sayangnya, di dalam gedung tidak ada satu pun anggota dewan yang menerima dan mendengarkan orasi para perwakilan mahasiswa. Unjuk rasa pun bubar.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Galuh (Unigal) Ciamis Andri Maulana menerangkan dalam aksi itu pihaknya menyampaikan beberapa tuntutan. Yakni menolak kenaikan harga bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM). ”Kami juga menolak pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) di tengah situasi krisis multisektor dan menolak Adanya Pembahasan Amandemen Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945,” tuturnya.
Pihaknya juga mendesak seluruh partai politik untuk menjaga keputusan KPU No. 21 Tahun 2022 tentang Hari dan Tanggal Pemungutan Suara pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR, Anggota DPD, Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Serentak Tahun 2024.
”Kami juga menuntut untuk untuk Reforma Agraria Sejati di Indonesia dan Mendesak DPR RI untuk segera mengesahkan RUU TPKS (Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual),” katanya.
Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro SH SIK MT untuk mengamankan aksi tersebut pihaknya melibatkan Kodim 0613/Ciamis, Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ciamis. Ada ratusan personel yang terjun terdiri dari 364 anggota polres, 68 anggota kodim, 30 orang Satpol PP, 30 orang Dishub dan 10 orang pemadam kebakaran (damkar).
”Pengamanan ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman sehingga dapat berlangsung aman dan tertib. Kegiatan ini Polri dan seluruh personel gabungan melaksanakan pengamanan secara humanis dan persuasif,” tuturnya.