BANJAR, RADSIK – Pasca dicabutnya subsidi minyak goreng oleh pemerintah, kelangkaan sudah bisa teratasi. Meski saat ini stok minyak aman, masyarakat tetap menjerit lantaran harganya mahal.
Kini harganya dari Rp14 ribu per liter minyak goreng kemasan menjadi Rp 24 ribu per liter. Alhasil, warga pun memburu minyak goreng curah yang harganya stabil di kisaran Rp 15 ribu per kilogram.
“Saya antre dari pukul 08.00 pagi dan minyak baru datang pukul tiga sore,” ujar salah satu pembeli minyak goreng curah di Pasar Banjar, Pairin, Kamis (31/3/2022). [membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]
Baca Juga:Dua Bulan Mencuri di 36 TKPTuntutan Karang Taruna Belum Dipenuhi
Sejak Selasa, antrean warga terus membludak di salah satu toko di kawasan Pasar Banjar. “Kemarin (Rabu) ada warga bahkan yang mengantre sejak pukul 23.00 karena ingin mendapatkan minyak goreng,” ungkap Pairin.
Setiap warga mendapatkan jatah 30 kilogram dengan harga Rp 15.500/kg. Menurut Pairin, selain untuk dijual kembali, biasanya minyak curah dibeli para pelaku usaha yang produksinya menggunakan minyak goreng.
“Saya sendiri sudah dua kali membeli minyak goreng curah di pasar dan terpaksa ikut antre agar usaha warung sayuran saya bisa jualan,” katanya.
Pairin berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga minyak goreng dan ketersediaannya segera terpenuhi. “Apalagi menjelang Ramadan kan orang-orang sangat membutuhkan minyak goreng apalagi untuk pedagang seperti saya,” ujarnya. (cep)
[/membersonly]