RADAR TASIK – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Pangandaran menyebutkan, keberadaan gua di Pangandaran masih menjadi daya tarik bagi wisawatawan.
Kepala BKSDA Kabupaten Pangandaran Uking Iskandar mengatakan, selain sebagai tempat rekreasi, keberadaan gua di Cagar Alam juga bisa untuk mengeksplorasi sejarah. “Seperti Gua Parat, lalu Gua Jepang dan Lanang,” katanya Senin (7/3/2022).
Di Gua Parat, kata dia, terdapat makam dua orang penyebar Islam di tanah Jawa, yakni Syekh Ahmad dan Syekh Muhammad. Gua Parat dipercaya menjadi tempat bertapa kedua orang tersebut. “Mereka kemudian meninggal dunia dan dimakamkan disana,” jelasnya.
Baca Juga:Guru Sertifikasi Akan Terus BerjuangDua Lansia Tak Dapat Bansos
Sementara untuk Gua Jepang, tempat itu dipercaya sebagai bunker tentara Jepang selama perang dunia 2. “Disana terdapat ruang-ruang yang dipercaya sebagai tempat menyimpan amunisi,” katanya.
Menurut salah satu sumber, gua itu dibangung 200 sampai 300 orang dalam kurun waktu antara tahun 1942 hingga 1944. Karena cerita sejarah di beberapa gua, banyak para konten kreator yang suka mengeksplorasi gua-gua tersebut. “Gua lainya juga banyak cerita atau legenda, seperti Cirengganis, Gua Mudal dan lain-lain,” tuturnya. (den)