2 Kunci dari Kang Syarif Bastaman untuk Kemajuan Kota Tasik, Awal Agustus Bakal Kopi Darat

Kang Syarif Bastaman
Syarif Bastaman.
0 Komentar

Istilah ”pemimpin” atau ”kepemimpinan” misalnya, kata Kang Iip, lebih baik dari istilah ”pemerintah” atau ”pemerintahan”. 

Ketahanan Pangan

Syarif Bastaman bukan saja politisi dan pebisnis tangguh. Dia juga sosok urang Sunda yang peduli dengan kesundaannya.

Semasa Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Syarif Bastaman dilantik sebagai Ketum Bamus (Badan Musyawarah Masyarakat) Sunda Pusat di Aula Unpad tahun 2009. 

Baca Juga:Sungmin Super Junior Umumkan Kabar Gembira, Akan Menjadi Ayah Setelah 10 Tahun PernikahanKolaborasi Menggebrak! Kim Jung Hyun, Sungyeol, dan Bintang Ternama Lainnya dalam Iron Family

Dia pun mengungkapkan tentang perlunya kembali kepada nilai dan pola hidup urang Sunda zaman baheula. Gaya orang desa.

”Perlu ada ajakan untuk kembali ke cara hidup di desa. Gaya hidup mayoritas rakyat kita tahun 70-an. Dimana uang tidak begitu penting untuk menopang kehidupan,” kisahnya.

Ketika itu, cerita Kang Iip, rakyat di desa relatif hidupnya tidak tergantung pada uang. Rakyat memiliki bahan pangan cukup yang bisa dinikmati tanpa uang. 

Di belakang rumah mereka punya kebun, ada kandang kambing, ayam, itik. Agak jauh berjalan ada sawah, kolam ikan. 

”Kita tengok ke dapur kakek nenek kita semua tersedia; gabah, bumbu dapur alamiah, garam, gula aren bikinan sendiri, bahkan terasi. Bahkan mereka memiliki sumber energinya sendiri yang ramah lingkungan ; Kayu bakar!” Tukasnya.

Orang-orang desa dahulu hidup tidak tergantung pada uang. Hidup mereka tergantung pada alam. Pada tanah yang subur dan air sungai yang mengalir, serta mata air yang tak pernah kering. 

”Mereka hanya butuh uang untuk menyekolahkan anaknya, dan sesekali membeli pakaian baru saat lebaran,” kata Kang Iip.

Baca Juga:Mantan Kep1er, Yeseo dan Mashiro Siap Menggebrak dengan Girl Group Baru, MADEINKlub-Klub Eropa Tak Ada yang Berani Boyong Bintang AC Milan Senilai Rp 3 Triliun

Untuk saat ini, Kang Iip kembali meyakinkan, itulah peta jalan keselamatan bangsa Indonesia.

Yakni kembali menjadi masyarakat bergaya hidup desa, bukan masyarakat bergaya hidup kota apalagi kota kosmopolitan.

Locavore

Kang Syarif Bastaman alias Kang Iip melanjutkan lagi gagasannya.

Kali ini tentang ”Locavore” . Satu istilah baru dalam kamus bahasa Inggris yang dimasukkan awal tahun 2000-an. 

”Locavore artinya orang yang hanya makan pangan lokal, yaitu pangan yang dihasilkan oleh petani di dalam radius sekitar 120 km,” Kang Iip menjelaskan.

0 Komentar