TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jumlah penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 15.740 orang atau 0,87 persen pada tahun 2022. Jumlah itu, turun dari tahun sebelumnya sampai 28.240 orang atau 1,78 persen.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tasikmalaya Januarto Wibowo kepada Radar, Selasa (8/8/2023).
Kata Januarto, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tasikmalaya dari data Susenas Konsumsi Pangan Maret 2022 adalah data makro sebanyak 194.100 orang. Itu dari jumlah penduduk 1,9 juta jiwa.
“Dari data miskin tersebut ada jumlah penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 15.740 orang atau 0,87 persen pada tahun 2022,” katanya, menjelaskan.
Data Miskin Ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya
Data tersebut, diambil dari Susenas Konsumsi Pangan Maret 2022 dengan mengambil sampel 1.000 orang dari 351 desa sebagai potret kondisi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Hasilnya ternyata rata-rata konsumsi pangannya Rp 347.917 per kapita per bulan.
“Artinya rata-rata konsumsi pangannya kita di bawah rata-rata konsumsi Provinsi Jawa Barat yang mencapai Rp 452.580 per kapita per bulan,” ujarnya.
Tentunya, 1.000 kepala rumah tangga sebagai sampel tidak sembarang dipilih. Melainkan hasil dari pemutakhiran data atau memastikan bahwa yang menjadi sampel benar-benar penduduk yang tinggal di Kabupaten Tasikmalaya.
“Makanya sebelum melakukan pendataan untuk mengumpulkan informasi keterangan kebutuhan pokok, kesehatan dan lainnya berkaitan pengeluaran rumah tangga setiap minggu kita melakukan pemutakhiran data. Sebab satu orang ini mewakili ribuan penduduk Kabupaten Tasikmalaya,” katanya.
Baca Juga: Heboh!! Mie Gacoan Bakalan Buka di Tasikmalaya? Siap Ngantre? Cek Kebenarannya Yuk
Dengan data penduduk miskin ekstrem tersebut, berharap Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bisa bergerak cepat membuat kebijakan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem. Mengingat, pemerintah pusat menargetkan kemiskinan ekstrem mencapai nol persen di tahun 2024.
“Bupati Tasikmalaya ketika ingin mencapai target zero kemiskinan ekstrim bisa saja. Tentunya dengan memberikan kebijakan bantuan-bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan tepat sasaran sesuai data kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.