Waspadai Bencana Cuaca Ekstrem, BPBD Minta Warga Antisipasi

Penyebab cuaca ekstrem panas di Indonesia
Cuaca panas melanda Indonesia sepekan terakhir. Menurut BMKG itu disebabkan Indonesia memasuki kemarau. Instagram
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kalak BPBD Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar meminta masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem.

Saat ini hujan sulit diprediksi. Meski biasanya hanya turun dalam durasi 1 sampai 2 jam, namun berpotensi menyebabkan meluapnya air sungai, genangan dan lainnya.

Belum lagi ketika hujan turun disertai angin kencang dan petir. Potensi bencana alam bertambah.

Baca Juga:Jabatan Lebih dari 1 Tahun Siap-Siap Kena Evaluasi untuk RotasiDana BOS yang Hilang Tak Bisa Diganti Menggunakan APBD

“Yang tetap harus diwaspadai itu bencana dampak hujan yang mana saat ini terbilang unpredictable. Tapi bisa diperkirakan setiap sore hari terjadi turun hujan. Masyarakat tetap waspada dan berkoordinasi tatkala terdapat kejadian di wilayah masing-masing,” kata Ucu kepada Radar, Kamis (27/4/2023).

Saat ini BPBD tengah intens memantau ketinggian debit air sungai yang dekat dengan pemukiman. Meski di Kota Tasikmalaya tidak turun hujan, bisa saja aliran dari daerah lain meluap ke Kota Tasikmalaya.

“Seperti kemarin warga di bantaran Sungai Ciloseh sempat waswas, lantaran ketinggian debit airnya di atas normal. Namun, kami pastikan kondisinya relatif aman,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Pj wali kota sudah menginstruksikan aparat tingkat kecamatan dan kelurahan untuk memetakan wilayah masing-masing. Supaya ketika terjadi bencana bisa segera mendapatkan perhatian. Selain itu Satgas BPBD juga selalu standby merespons pengaduan bencana.

Selain hujan, cuaca panas yang cukup menyengat pada tengah hari juga melanda akhir-akhir ini.

Ucu menegaskan kondisi tersebut bukan gelombang panas yang tengah ramai terjadi di wilayah Asia. Namun, berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kondisi saat ini jarak antara matahari dan bumi cukup dekat.

“Kemudian tidak ada awan yang menghalangi maka paparan sinar matahari secara direct ke permukaan bumi,” jelas Ucu.

0 Komentar