Wakil Wali Kota Banjar Kecewa RTRW Tak Beres-Beres, Iklim Investasi Jadi Sulit Berkembang

Wakil Wali Kota Banjar
Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana menjelaskan soal investasi di Kota Banjar. (Cecep Herdi/Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana menyampaikan kekecewaannya soal RTRW Kota Banjar yang belum jadi. Itu ia sampaikan saat diskusi dengan pengusaha dan buruh.

Menurut H Nana Suryana, iklim investasi di Kota Banjar sulit berkembang. Bahkan, investor kesulitan ketika ingin melakukan investasi di Kota Banjar.

Menurut wakil wali kota Banjar, hal itu terjadi karena belum selesainya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Baca Juga:Atlet Silat Asal Garut Sumbang Emas di Sea Games Kamboja, Ada yang Masih Kuliah di UnigaJembatan Parungsari Banjar Akan Ditutup, Ada Apa? Ini Penjelasannya

“Tadi saya sampaikan terkait kekecewaan saya soal RTRW yang belum jadi dalam forum diskusi buruh dengan pengusaha,” kata H Nana Suryana.

“Saya kecewa karena RTRW di Kota Banjar ini lambat. Padahal investor yang mau masuk itu sudah banyak,” tambahnya, Selasa 9 Mei 2023.

RTRW, kata H Nana Suryana, menjadi kebutuhan untuk kepastian hukum para investor. Oleh karena itu, kendala terbesar saat ini RTRW harus segera jadi, supaya investasi di Kota Banjar bisa berjalan dengan baik.

“Investor selalu menanyakan kepastian hukum, bukan soal perizinannya. Tapi RTRW dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Hal ini menyebabkan iklim investasi di Kota Banjar kurang baik, investor sulit untuk masuk dan melakukan bisnisnya di sini (Kota Banjar, Red),” katanya.

Padahal, kata H Nana Suryana, jika iklim investasi sudah berjalan baik secara terbuka, maka otomatis akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan di Kota Banjar.

“Dari sisi tenaga kerja, jelas akan ada serapan tenaga kerja pemberdayaan masyarakat lokal, dan dari sisi bidang lainnya akan terdongkrak jika iklim investasi kita sudah berjalan baik,” kata Nana.

Nana mengatakan, ada 13.700 orang menganggur di Kota Banjar. Jika ada investor empat atau lima perusahaan yang bisa merekrut masing-masing dua ribu tenaga kerja, itu akan terekrut sepuluh ribu tenaga kerja.

0 Komentar