Ubah Stigma Negatif Game Online

Ubah Stigma Negatif Game Online
BERTANDING. Beberapa peserta saat mengikuti kejuaraan e-Sport Piala Kemerdekaan. Foto: yana taryana/radar tasikmalaya
0 Komentar

TAROGONG KIDUL, RADSIK – Pengurus Cabang (Pengcab) E-sport Indonesia (ESI) Kabupaten Garut mengadakan kejuaraan e-Sport Piala Kemerdekaan yang diikuti ratusan peserta dari berbagai wilayah di Jawa Barat. Turnamen bertema Jangan Jadi Pecandu, Jadilah Atlet Yang Membanggakan Daerahmu! itu digelar di salah satu kafe Jalan Otista Kecamatan Tarogong Kidul, Sabtu dan Minggu (27-28/8/2022).

Ketua ESI Kabupaten Garut Widi Nugraha mengatakan, pertandingan diikuti 150 tim peserta dari beberapa wilayah. “Ada tiga kategori game yang diperlombakan dalam turnamen ini, yaitu Mobile Legend, Free Fire, dan PUBG,” ujar Widi kepada wartawan usai pembukaan, Sabtu (27/8/2022).

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Budi: Kualitas SDM Generasi Muda di Tangan GuruPengurus Dewan Masjid Indonesia Dikukuhkan

Salah satu tujuan diselenggarakannya Piala Kemerdekaan, kata dia, mengubah pemikiran negatif di masyarakat terkait game online, dimana saat ini game online bisa menjadi salah satu sarana untuk meraih prestasi sebagai atlet e-Sport. “Fungsi KONI melalui ESI ini itu adalah bagaimana cara memberikan edukasi kepada para atlet, main game dengan waktu yang lama dan terlalu banyak itu bukan seorang atlet, tapi itu pecandu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, salah satu langkah edukasi kepada para pegiat game online  adalah membatasi waktu bermain. Tidak lebih dari empat jam serta melakukan evaluasi permainan setelahnya. “Jadi dari empat jam itu porsi bermainnya 12 kali bermain, 12 kali permainan itu di evaluasi setelah melakukan evaluasi mereka akan mengset up kembali dan juga berlatih pemanasan juga nah seperti itu yang kita lakukan,” katanya.

Terkait sekolah gratis, Widi memaparkan tidak hanya atlet yang disekolahkan namun juga para pegiat E-Sport yang tergabung di ESI. Menurutnya, itu merupakan sebuah perhatian dari ESI Kabupaten Garut yang telah menjadi rumah bagi para penggiat E-Sport di Kabupaten Garut.

“Itu (diberikan ijazah) SMP nanti dilanjut SMA ada sepuluh, jadi yang SMP sudah lulus sekarang masuk ke SMA-nya kejar paket itu. (Total) ada 17, kalau atlet ESI semuanya ada 64 atlet, khusus Garut jadi itu bermacam macam dari lima kategori games,” terangnya.

0 Komentar