Transformasi Teknologi Berdampak Pada Pendidikan

Transformasi Teknologi Berdampak Pada Pendidikan
APRESIASI. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi kepada jajarannya atas kerja keras dan gotong royong dalam menghadirkan berbagai terobosan di sektor pendidikan. Foto: istimewa
0 Komentar

JAKARTA, RADSIK – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi kepada jajarannya atas kerja keras dan gotong royong dalam menghadirkan berbagai terobosan dalam beberapa tahun terakhir. Melalui transformasi teknologi yang dilakukan oleh Kemendikbudristek dalam waktu singkat, Nadiem mengklaim sudah cukup banyak dampak riil yang bisa dirasakan warga pendidikan.

Nadiem mengatakan, lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi. Kemudian, terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari  55 ribu konten belajar mandiri.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Ada Indikator, Baru Bisa PemberdayaanMartir Minoritas

“Ada lebih dari 92 ribu konten pembelajaran telah diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya. Jadi, para guru dibantu untuk bisa saling menginspirasi dan mengapresiasi,” kata Nadiem, Selasa (27/9).

Selain itu, lebih dari 141 ribu sekolah telah terbantu dalam mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka melalui Rapor Pendidikan.

“Para guru dan kepala sekolah jadi lebih memahami 280 indikator dari Asesmen Nasional dan membantu mereka untuk melakukan refleksi dan perbaikan dengan Rapor Pendidikan,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, tranformasi teknologi telah membantu terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.

“Serta, lebih dari Rp 51 triliun potensi anggaran fungsi pendidikan tahun anggaran 2022 dikelola secara lebih transparan dan akuntabel transparan dengan dukungan platform seperti ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS,” terang Nadiem.

Transformasi teknologi di sektor pendidikan ini, dikatakan Nadiem, merupakan upaya Pemerintah dalam mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi dan diperparah oleh pandemi.

“Krisis pembelajaran hanya dapat diatasi melalui dukungan teknologi dalam sistem pendidikan, mengingat skala dan urgensinya. Namun, kementerian juga perlu mengubah cara kerja terkait teknologi,” jelasnya.

Baca Juga:Benteng di Pinggir Jalan Tuai KritikBanjir Bunisari Mulai Surut

Jika semula, teknologi dirancang set­elah program selesai dirancang, ma­ka Kemendikbudristek bersama tim teknologi mulai bersama dalam pro­ses merancang program dan tek­nologi pendukungnya.

0 Komentar