Tragedi Berdarah Harta Orang Tua

Tragedi Berdarah Harta Orang Tua
Ilustrasi
0 Komentar

RADAR TASIK – Godaan menguasai harta orang tua menimbulkan malapetaka di dalam kehidupan satu keluarga di Kota Tasikmalaya. Emosi yang tak terkendali, membuat kakak dan adik saling bacok.

Tragedi berdarah tersebut terjadi di Gunung Cihcir Kelurahan Bantarsari Kecamatan Bungursari, Rabu (9/3/2022). Sang kakak berinisial DR (48) bertikai dengan adiknya, WW (41). Mereka saling bacok yang membuat keduanya mengalami luka-luka.

Dari informasi yang dihimpun Radar, pada pukul 14.00, warga Gunung Cihcir dikejutkan oleh pertengkaran DR dan WW. Perkelahian dua saudara itu tampak mengerikan karena keduanya menggunakan senjata tajam. Darah pun mengucur dari tubuh keduanya akibat sabetan senjata masing-masing.

Baca Juga:Bupati Pangandaran Siap Ngantor di BapendaWakil Wali Kota Banjar Pantau Ujikom Pejabat

Warga segera bereaksi setelah kedua saudara itu mengalami luka-luka. Mereka dibawa ke tempat layanan kesehatan. Sedangkan, peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Indihiang.

Kapolsek Indihiang Kompol Didik Rohim Hadi menjelaskan hasil penyelidikan sementara keduanya berkelahi karena maslah keluarga. DR diduga menjual tanah dan bangunan milik keluarga tanpa sepengetahuan saudara-saudaranya. ”Mereka saudara kandung, karena ini memang dipicu masalah di keluarga,” tuturnya.

Di lingkungan masyarakat, muncul isu bahwa pertengkaran kakak-adik itu dipicu perebutan harta warisan orang tua. “Awalnya indikasi masalah warisan orang tua,” ucapnya.

Setelah diselidiki lebih lanjut oleh aparat kepolisian, orang tua DR dan WW masih hidup. Namun, tetap saja hal itu menimbulkan persoalan dalam keluarga tersebut. ”Memang ada kaitannya dengan harta,” katanya.

Kompol Didik menjelaskan dua bersaudara itu tidak tinggal seru­mah. DR tinggal di Bungursari. Se­dang­kan WW di Karawang. Komunikasi ke­duanya pun cukup panas meski ha­nya melalui jalur telekomunikasi. ”Akhir­nya adiknya itu (WW) datang dari Karawang ke sini (Tasik),” tuturnya.

Pertemuan keduanya langsung memicu perkelahian dengan masing-masing dilengkapi senjata tajam berupa cerulit. Mereka langsung saling tebas lantaran sama-sama memendam emosi yang berapi-api. ”Mereka mengalami luka di bagian telapak tangan dan ada yang di punggung,” ucap Kapolsek Indihiang.

Polisi pun mengamankan empat senjata tajam yakni dua celurit, satu pisau panjang dan satu samurai. Saat ini perkara tersebut sedang ditangani oleh penyidik Polsek Indihiang.

0 Komentar