Tolak Bantuan Sembako

Tolak Bantuan Sembako
TAMPUNG. Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dadan Daruslan menampung aspirasi masyarakat melalui reses di Jalan Leuwidahu Indihiang, Selasa (26/4/2022). Istimewa
0 Komentar

INDIHIANG, RADSIK – Sejumlah warga dari 500 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Indihiang menolak diberi santunan sembako. Mereka beralasan sudah mulai pulih secara ekonomi dan mempersilakan kuota bantuan sembako yang ditujukan bagi mereka disalurkan ke warga lain yang lebih membutuhkan.

[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]

Hal itu terungkap saat anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dadan Daruslan bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) melaksanakan reses di Sekretariat Gapoktan Sadar Bakti Jalan Leuwidahu Indihiang, Selasa (26/4/2022). ”Mereka datang memenuhi undangan sebagai penerima.

Baca Juga:Menjaga Ekosistem BumiPerhatikan Anak Yatim-Jompo

Namun mereka enggan menerima bantuannya, sebab sudah merasa cukup mampu dan melihat ada warga lain dinilai lebih membutuhkan,” kata Dadan kepada Radar, Rabu (27/4/2022).

Menurut dia, penolakan dari KPM bansos yang semula sempat tercatat sebagai penerima, mesti mendapat apresiasi. Bahkan diteladani, tatkala ada warga yang lebih membutuhkan di wilayahnya tetapi tak masuk dalam data.

”Kami salut dan apresiatif, mereka tampak lebih suka usaha sendiri dibanding menerima bantuan. Kita dorong mereka untuk mengajak warga lain agar lebih berdaya tatkala pandemi mulai melandai dan aktivitas usaha kembali bisa berjalan,” ujar politisi PBB itu.

Padahal, kata Dadan, 500 paket sembako yang disiapkan sengaja untuk meringankan beban masyarakat. Tidak hanya warga sekitar, warga dari lokasi yang jauh pun difasilitasi angkutan untuk penjemputan sampai pulang kembali ke rumah. ”Masyarakat kan sedang dihadapkan himpitan ekonomi menjelang Lebaran ini. Maka pada reses ada bansos sembako kita beli dari petani lokal, minyak goreng, untuk meringankan masyarakat,” tutur Dadan.

Sementara itu, salah seorang penerima yang enggan disebutkan namanya mengaku saat ini usahanya sudah merangkak pulih. Meski omzet dari kegiatan sehari-harinya yang beriwirausaha di sektor UMKM belum senormal kondisi biasa. Dia mengaku masih ada warga yang semestinya mendapat alokasi bantuan dibanding dirinya.

”Jadi baiknya ke yang lain saja dulu, alhamdulillah usaha kami lancar tidak lepas dari dukungan para wakil rakyat dan program-program pemerintah lain, sehingga kita bisa aktivitas lagi,” kata dia. (igi)

0 Komentar