Tak Kunjung Diperbaiki Pemkab Tasikmalaya, Warga Desa Sirnajaya Kecamatan Sukaraja Tambal Jalan Rusak

Tambal Jalan Rusak
Warga Desa Sirnajaya Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya gotong royong tambal jalan rusak. (Foto/Istimewa)
0 Komentar

Sebab, lanjut dia, kepala desa selalu menjadi sasaran warga. Mereka menanyakan kepada kepala desa kapan jalan tersebut akan diperbaiki atau dibangun. Pasalnya, warga sudah bosan dengan kondisi jalan yang rusak parah ini.

“Saya dianggap tidak bisa bekerja oleh warga. Makanya kemarin ketika warganya turun unjuk rasa, itu keinginan warga sendiri, silakan saja selama dapat menjaga keamanan ketertiban dan untuk menguatkan usulan yang selama ini,” ucapnya.

“Saya juga berharap unjuk rasa yang kemarin jangan ada lagi, kalo ada angin segar yang dapat dipertanggung jawabkan dari pemerintah kabupaten untuk merealisasikan, dan saya percaya pada bupati akan merealisasikan,” kata dia.

Baca Juga:Perbakin Kabupaten Tasikmalaya Terus Motiviasi Atlet, Cabor Menembak Masuk Desain Besar Olahraga NasionalAlhamdulillah, Tahun 2024 Dana Desa Diusulkan Menjadi Rp 5 Miliar

Panjang Jalan Parungkadongdong-Gorowong di Desa Sirnajaya 3,5 km sudah lama tidak diperbaiki. Sehingga membutuhkan rekonstruksi baru, bukan pemeliharaan lagi.

“Kondisinya sudah benar-benar rusak. Warga pun berinisiatif menutup jalan dengan material batu campur tanah (barangkal), namun barangkal itu kalau kepanasan itu jadi mengambul lagi. Bukan malah enak dilewati, melainkan malah jadi susah. Mobil juga hampir susah naik, apalagi motor jadi nyorosod,” ucapnya.

Memang diakui tahun lalu ada anggaran pemeliharaan jalan sepanjang 200 meter.

Bahkan informasinya, tahun ini juga akan ada pemeliharaan kembali di jalan tersebut, kurang lebih panjangnya sama sekitar 200 meteran.

Namun, kata dia, yang diharapkan oleh warga perbaikan secara menyeluruh. Sehingga kualitas jalannya lebih baik dan awet.

“Saya juga memahami bahwa tahun 2020, 2021, 2022 ada Covid-19. Tapi di tahun 2023 karena fokus pemerintah akan untuk perbaikan infrastruktur, makanya terus itu,” tututnya.

Kemudian, kata dia, yang disayangkan juga ketika desa setiap tahunnya musrenbang di kecamatan untuk input usulan dari setiap desa.

Jadi yang diusulkan dari desa itu tidak muncul, sementara yang tidak diusulkan malah muncul.

Baca Juga:Berebut Kursi di Pemilu 2024, Ternyata Segini Rincian Gaji Anggota DPR RIWaspadai Komplikasi Kehamilan, Puskesmas Cigalontang Fokus Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

“Makanya kemarin pas musrenbang, kepala desa berembug untuk menentukan mana prioritas yang akan didahulukan oleh kecamatan,” katanya.

Setiap desa memiliki usulan yang diprioritaskan, makanya untuk prioritas di kecamatan itu kepala desa kadang ribut masalah itu. Ingin sama-sama didahulukan karena butuh.

0 Komentar