Siswa Belajar di Tenda

Siswa Belajar di Tenda
RUSAK. Kondisi ruang kelas di SDN Banjarwangi Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya kondisinya rusak berat, terpaksa membuat siswa belajar di tenda darurat, kemarin. Foto: Istimewa
0 Komentar

SALOPA, RADSIK – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 6 dari Institut Agama Islam Tasikmalaya (IAIT) menyayangkan adanya ruang kelas yang kondisinya rusak di SDN Banjarwangi Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya.

“Saya melihat dari kondisi SDN Banjarwangi ini sangat riskan dan juga mengundang ketidaknyaman bagi para murid yang sekolah di sana,” ujar Diki Candra salah satu mahasiswa KKN kepada Radar, Kamis (18/8/2022).

Diki menyebutkan, sangat menyayangkan sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya tidak benar-benar diperhatikan, terutama di sarana bangunannya. Ketika melihat hal seperti ini, seharusnya pemerintah harus cepat tanggap dalam mengatasi hal ini.

Baca Juga:Bendera Raksasa Dibentangkan di PantaiAPBD Harus Berpihak kepada Rakyat

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Menurutnya, satuan pendidikan sangat penting. Maka dari itu, diharapkan jangan sampai ini dibiarkan sampai kondisinya rusak sangat parah. Ia bersama teman KKN lainnya, mengecek langsung ke sekolah tersebut.  Terdapat ruang kelas di sekolah tersebut sudah lama rusak berat. Bagian atapnya sudah bolong dan kayu dari atap dan langit-langit sudah banyak yang jatuh ke dalam kelas.

Saat ini, informasi yang didapat, untuk murid kelas 4 dan 5 harus belajar di tenda darurat dengan cara bergiliran hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan. Kurang lebih, kondisi ruang kelas belajar yang rusak tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu.

Meskipun sudah ada bantuan tenda darurat, menurutnya, hal itu tidak mampu membuat kegiatan belajar mengajar berlangsung secara maksimal. Sebab, selain harus berbagi tenda dengan siswa dari kelas lain, apalagi pada saat hujan, kondisi tenda otomatis tergenang air dan becek.

“Ini membuat para murid yang melakukan aktivitas belajar sangat tidak nyaman sekali, apalagi saat turun hujan yang tentunya semakin tidak fokus. Kasihan kepada anak-anak yang menimba ilmu di sekolah ini, semoga pemerintah melek dengan kondisi yang terjadi saat ini dan dapat segera direnovasi,” ucapnya.

Putri, mahasiswi KKN lainnya mengaku sangat riskan melihat kondisi sekolah tersebut. Di samping itu dari pihak sekolah sudah mengajukan perbaikan ke pemerintahan, namun sampai sekarang belum ada tanggapan.

0 Komentar