Sinergi Industri-Pendidikan Disambut Antusias

Kampus Merdeka
Beberapa mahasiswa ITS merakit robot. Di PT tersebut, ada program MBKM internal dan eksternal yang membuat mahasiswa memiliki skill lebih. (Robertus Rizky/Jawa Pos)
0 Komentar

JAKARTA, RADSIK – Kemerdekaan belajar saat ini terus digaungkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Lembaga pendidikan harus diberi kebebasan serta otonom dan merdeka dari birokrasi. Mahasiswa juga diberi kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai.

Sejak 2020, program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) diimplementasikan di perguruan tinggi (PT) di Indonesia, tidak terkecuali di Surabaya. Berbagai program yang mengarah pada hak belajar mahasiswa pun telah dilaksanakan. Bahkan, antusiasme mahasiswa mengikuti program MBKM pun begitu tinggi.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:PMII Bentuk Kader Masif dan UnggulSantuni Yatim, Tanamkan Jiwa Sosial

Di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), per Oktober 2021, sudah 8.000-an mahasiswa yang ikut program MBKM. Koordinator MBKM ITS Dr Eng R Darmawan ST MT mengatakan, program MBKM bukan hal baru di ITS. ITS punya program MBKM internal dan eksternal.

Program MBKM internal dilaksanakan dengan memberikan hak belajar mahasiswa satu semester setara 20 SKS (satuan kredit semester) di luar program studi (prodi) pada PT yang sama. ’’Untuk program MBKM eksternal, mahasiswa dapat menempuh prodi yang sama di PT berbeda atau prodi berbeda di PT berbeda. Paling lama dilakukan dua semester atau setara 40 SKS,’’ terangnya.

Sementara itu, Universitas Airlangga (Unair) memiliki beragam program unggulan untuk mengemas program MBKM. Salah satunya, mengadakan magang bersertifikat bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya seperti di dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dispendukcapil). ’’Ini sudah tahun kedua bagi Unair,” ujar Direktur Pendidikan Unair Prof Sukardiman. Harapannya, bisa menunjang profil lulusan Unair. Misalnya, menjadi entrepreneur, periset, pengajar, dan lainnya.

Perguruan tinggi lain, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), juga terus memoles sistem dan implementasi berbagai program. Salah satunya dengan integrasi pencatatan program yang diambil mahasiswa dalam SIM Melisa. ”Mahasiswa bisa mendaftar lewat SIM Melisa. Di dalamnya ada pilihan magang, KKN, pertukaran pelajar, dan lain-lain,” papar Ketua Satuan MBKM Unesa Dr Muhammad Sholeh MPd.

Sementara itu, Kepala Excellence in Learning and Teaching Center UK Petra Aditya Nugraha mengatakan, program MBKM sejalan dengan kurikulum pihaknya, yaitu leadership enchantment program. Menurut dia, ada dua program inisiasi Kemendikbudristek yang paling diminati mahasiswa, yaitu pertukaran pelajar internasional (IISMA) serta magang dan studi independen bersertifikat (MSIB). ’’Lima program sejatinya sudah berjalan. Yang paling favorit itu,’’ jelasnya. (jpc)

0 Komentar