Siaran Analog Segera Dimatikan

Siaran Analog Segera Dimatikan
RANGGA JATNIKA/RADAR TASIKMALAYA LITERASI. Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat Ahmad Abdul Basit memberikan buku “BERSIAP MENGHADAPI ASO” kepada Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya H Demi Hamzah Rahadian SH MH usai Talk Show ASO di Studio Radar TV
0 Komentar

RADAR TASIK – Awal tahun 2022 merupakan momen-momen terakhir siaran tv analog. Pasalnya 30 April mendatang sinyal untuk siaran tersebut akan segera dimatikan.

Hal ini seiring dengan kebijakan Analog Switch Off (ASO) yang dilakukan pemerintah. Masyarakat yang menggunakan TV tabung harus sudah memodifikasi atau menggantinya.

Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat Ahmad Abdul Basit menjelaskan saat ini sudah dalam fase transisi. Di mana siaran digital pun sudah mulai berjalan sebelum tv analog dimatikan. ”Jadi sekarang multicast, analognya jalan dan digitalnya juga,” ujarnya selepas talk show di studio Radar TV, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga:Dampak Gempa Sukabumi, Rumah di Ciamis RusakSabu 1 Ton Libatkan Atlet BMX

[membersonly display=”Baca selengkapnya ” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]
Akan tetapi pada 1 Mei 2022 warga Tasikmalaya dan sebagian daerah di Indonesia sudah tidak bisa lagi menggunakan TV analog. Karena tahapan dimatikannya siaran analog sudah dimulai. ”Semua harus pakai TV digital,” tuturnya.

Untuk warga yang memiliki TV zaman dulu seperti jenis tabung masih bisa tetap digunakan.
Hanya saja perlu alat tambahan yakni set top boks (STB) untuk menangkap sinyal siaran digital. ”Tidak perlu ganti TV cukup pakai STB saja,” katanya.

KPID berharap semua pihak ikut menyosialisasikan peralihan siaran TV ini, khususnya pemerintah daerah. Supaya tidak ada masyarakat yang tidak tahu apa-apa dan kebingungan karena TV-nya tidak bisa menangkap siaran lagi. ”Ini juga sedang kami (KPID) lakukan, meskipun pada prinsipnya bukan leading sector kami,” ucapnya.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya H Demi Hamzah Rahadian SH MH mengatakan bahwa program dari pemerintah pusat ini sangat bagus. Akan tetapi pemerintah daerah harus bisa mendukungnya melalui penyediaan sarana-sarana penunjangnya yakni tower portabel. ”Pemerintah kan sudah tahu nih masih ada blank spot, harusnya ini diantisipasi,” ujarnya.

Jika dibiarkan, menurut dia, maka sebagian masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya tidak bisa menikmati siaran TV. Akhirnya masyarakat merasa diabaikan oleh pemerintah. ”Harusnya kan bisa bermanfaat untuk semua masyarakat,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Radar TV Tasikmalaya Arif Hidayat berharap ASO ini bisa menjadi kemajuan untuk semua pihak. Salah satunya dengan kolaborasi dengan content creator yang ada di Priangan Timur untuk disiarkan karyanya. ”Kami membuka ruang seluas-luasnya untuk para content creator,” ucapnya. (rga)

0 Komentar