Setelah Merger Utamakan Pelayanan Pendidikan

Setelah Merger Utamakan Pelayanan Pendidikan
FOKUS. Perwakilan siswa kelas V SDN 2 Tuguraja mengikuti sinkronisasi simulasi ANBK 2022, Senin (3/10/2022). Foto: Fatkhur Rizqi/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

TASIK, RADSIK – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya berhasil melakukan merger jenjang Sekolah Dasar (SD) negeri. Hal itu, diketahui setelah turunnya Surat Keputusan (SK) Merger jenjang SD dari Pemerintah Kota Tasikmalaya yang terhitung mulai tanggal (TMT) 22 Agustus 2022.

Artinya SD terkena merger seperti kompleks SDN 1, 2, 3 dan 4 Pengadilan  serta SDN Tawangsari menjadi SDN 1 dan 2 Pengadilan. Kemudian, kompleks SDN 1, 2, 3 Tuguraja menjadi SDN Tuguraja 2. Terakhir, kompleks SDN 1 dan 3 Siluman menjadi SDN 1 Siluman.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Suporter di Dadaha Ricuh

Kepala SDN 2 Tuguraja Purnomo Saputro MPd mengaku setelah kompleks SDN 1, 2 dan 3 Tuguraja di merger menjadi SDN 2 Tuguraja, jumlahnya siswanya meningkatkan drastis, dengan memiliki 526 orang. Sedangkan  guru ada 29 orang dan tenaga pendidikan empat orang.

Untuk itu, setelah merger ini pastinya mempunyai tantangan yang perlu dicari jalan keluarnya.

”Tantangan merger ini, kita harus samakan dulu frekuensi yakni bagaimana mengutamakan pelayanan pendidikan. Mulai dari membangun komunikasi kepala sekolah, guru, dan orang tua,” katanya kepada Radar, Senin (3/9/2022).

“Kemudian saling berkolaborasi dengan komite sekolah ataupun masyarakat,” ujarnya menambahkan. Paling penting yakni tunjukkan terlebih dahulu kebermaknaan atau kebermanfaatan setelah di merger, kepada orang tua dan lingkungan sekitar.

“Minimal tunjukkan terlebih dahulu manfaat untuk siswa, orang tua atau lingkungan masyarakat apa,” katanya. Karena, saat orang tua dan lingkungan sekitar merasakan kebermanfaatan ini. Mulai dari siswa lebih terlayani kegiatan belajar-mengajar, guru lebih berkompeten, dan sekolah bisa memberikan pelayanan terbaik untuk kemajuan pendidikan di lingkungan sekitar.

“Dengan begitu bisa menyampaikan program ke depannya untuk kemajuan sekolah lebih mudah,” ujarnya.

Kepala SDN 1 Pengadilan Drs Asep Warliman menyampaikan, setelah dimerger dari SDN 1 dan 4 Pengadilan menjadi SDN 1 Pengadilan jumlah siswa mencapai 500 orang. Ia berusaha untuk melakukan pembenahan secara bertahap.

Baca Juga:Nakes Sempurnakan IkhtiarJelang Pemilu, PKB Panaskan Mesin Partai

“Setelah merger ini memang perubahan belum maksimal, semua mesti up date. Mulai dari pembenahan aset, guru, ruangan,” katanya.

Sedangkan pembenahan guru, ia fokus kepada peningkatan kualitas mutu guru. Oleh karenanya ia terus berupaya untuk mengikutsertakan guru dalam kegiatan produktif, melalui aktif mengikuti seminar dan aktif  Kelompok Kerja Guru (KKG).

0 Komentar