Polisi Mulai Bergerak

Polisi Mulai Bergerak
DIBONGKAR. Rumah Undang yang dirobohkan beberapa waktu lalu kini dipasang garis polisi. Kasus tersebut saat ini dalam penyelidikan polisi. Foto: Agi Sugiana/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

BANYURESMI, RADSIK – Polres Garut telah menerima laporan dari Undang, warga Kampung Haurseah Desa Cipicung Kecamatan Banyuresmi yang rumahnya dibongkar orang yang diduga rentenir. Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan terkait adanya rumah yang dibongkar.

“Kita sudah terima laporan,” ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono. Kata kapolres, laporan tersebut sedang ditindaklanjuti. Undang pun telah memberikan keterangan di Polres Garut Jumat malam.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Target Tangkapan Ikan Baru 900 TonHarga Spesial Fabroom Family

Diberitakan sebelumnya, rumah milik Undang dirobohkan hingga rata dengan tanah oleh seseorang yang menagih utang. Peristiwa itu terjadi 10 September lalu.

Kepala Desa Cipicung Uban Setiawan mengatakan, perobohan rumah diduga karena pemilik rumah tidak sanggup membayar utang kepada seorang rentenir sebesar Rp 1,3 juta. “Rumah korban dirobohkan secara sepihak oleh oknum warga lain yang informasinya seorang rentenir,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (16/9/2022).

Uban menjelaskan, saat perobohan, Undang dan keluarga sedang tidak ada di rumah. Mereka berada di Bandung. Mencari uang untuk membayar utang tersebut. “Jadi pas pulang rumahnya sudah rata dengan tanah. Saya menyesalkan ini terjadi. Harusnya dialog. Musyawarah dulu,” ujar Uban.

Istri Undang, Sutinah, mengatakan sebelumnya tidak ada perjanjian atau jaminan rumah akan dirobohkan ketika meminjam uang. “Utang mah nggak besar, cuma (Rp) 1,3 juta. Pas bilang, nggak ada jaminan rumah mau dirobohin. Saya neken aja (tanda tangan perjanjian) tanggal itu harus tepat. Pas tiga bulan saya teh pengen lunas, terus sudah berhasil bawa uang, rumah sudah habis dirobohin rata gitu,” kata dia, kemarin.

Ditemui kemarin, Teguh, salah seorang warga mengaku melihat pembongkaran rumah Undang. Kata dia, rumah Undang dibongkar beberapa orang. “Ada sekitar sembilan orang yang ikut membongkar,” katanya, kemarin.

Teguh menyebut tetangga yang lain juga tidak bisa berbuat banyak saat rumah milik Undang dibongkar. “Saya tanya, tapi jawabnya: Ini urusan pribadi,” tuturnya.

Sementara itu sempat beredar informasi rumah yang dibongkar merupakan bantuan rutilahu dari program TNI. Namun Danramil 1110/Banyuresmi Kapten Infantri Enjang Santana memastikan rumah bantuan program rutilahu untuk Undang dan keluarganya masih tegak berdiri. Bangunan yang dirobohkan rentenir merupakan rumah panggung semi permanen.

0 Komentar