Pindang Gunung Jadi Ikon Kuliner

Pindang Gunung Jadi Ikon Kuliner
PINDANG GUNUNG. Pindang gunung di hadirkan di festival di Pangandaran pada Minggu (28/8/2022). Foto: Deni Nurdiansah/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

PANGANDARAN, RADSIK – Pindang gunung merupakan makanan yang mudah dijumpai di Kabupaten Pangandaran. Makanan yang punya rasa khas ini harus menjadi ikon.

Menurut warga Kecamatan Parigi Kasmini (49), pindang gunung adalah olahan makanan berbahan dasar ikan laut seperti tongkol atau cemot. Sementara ikan air tawar biasanya menggunakan gurame. ”Bahannya seperti cabai, bawang merah, kencur, kunyit, gula dan micin,” katanya kepada Radar, Senin (29/8/2022).

Kemudian untuk menambah rasa segar ditambahkan daun kedondong atau buah honje. ”Rasanya cukup segar bila ditambah daun kedondong, namun bisa saja di tempat lain menggunakan bahan berbeda,” ucapnya.

Baca Juga:Harga Gabah Normal, Produksi KurangKucurkan Bansos Rp 24,17 Triliun

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Kuah pindang gunung biasanya aga sedikit berbau amis, yang berasal dari bahan dasar ikan. ”Tapi ada juga yang baunya tidak terlalu terasa,” tuturnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disdagkop UMKM) Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, pindang gunung sudah memiliki identitas sebagai makanan khas Pangandaran. ”Rasanya yang asam segar itu jadi ciri khas,” ucapnya.

Menurut dia, pindang gunung adalah masakan khas yang bisa dijumpai di luar Pangandaran juga. ”Orang Ciamis juga tahu bahan pindang gunung, karena letak geografis atau demografi wilayah,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan pindang gunung bisa menjadi ikon kuliner Pangandaran. ”Karena yang paling banyak diketahui orang luar ya masakan ini,” tuturnya. (den)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

0 Komentar