Petani Ikan Merugi Puluhan Juta

Petani Ikan Merugi Puluhan Juta
MENUNJUKKAN. Petani ikan asal Desa Sariwangi, Endang menunjukkan kualitas air yang berlumpur di kolam ikannya. FOTO: RADIKA ROBI RAMDANI / RADAR TASIKMALAYA
0 Komentar

PETANI ikan di Kampung Cilenga Lebak Desa Sariwangi, Endang Parid mengaku mengalami kerugian yang cukup banyak akibat tercemarnya air Sungai Cikunten. Karena kolam dipenuhi lumpur yang mengakibatkan ikannya mati.

“Sebanyak 10 kolam yang terdiri dari 7 kolam kecil dan 3 kolam besar yang diternaki ikan jenis nila sebanyak ratusan kilogram hanya tinggal puluhan kilogram saja, karena ikannya mati, kondisi airnya benar-benar keruh. Punya saya saja kemarin ada 1 kuintal 40 kg, sekarang hanya menyisakan 10 kg saja. Kurang lebih total kerugiannya mencapai Rp 36,5 juta,” ujar dia.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Pelebaran Jalan Membawa PetakaWisatawan Boleh Berenang

Maka dari itu, kata dia, dengan kondisi ini sangat dirugikan karena sudah mengganggu usaha masyarakat, apalagi yang memanfaatkan Sungai Cikunten seperti petani ikan dan padi. “Sekarang saya belum menanam ikan lagi, karena kondisi air masih sangat keruh dan berlumpur, toh kalau dipaksakan juga pasti ikannya mati,” ucap dia.

Selain keruh, kata dia, air juga membawa tanah yang membuat kolam-kolam ikan ini menjadi dangkal. “Saya harap ada solusi untuk masalah ini, karena kami sebagai petani ikan merasa sangat merugi dengan pencemaran air ini. Semoga segera ada solusinya,” harap dia.

Pimpinan Ponpes Al-Hamidiyah Cipancur Desa Sirnasari Kecamatan Sariwangi KH Acep menyebutkan, mengenai pencemaran air sungai akibat dari pembangunan jalan di  Cidugaleun-Parentas Kecamatan Cigalontang sebetulnya cukup membuat warga resah. “Air itu dalam jangka waktu yang tidak sebentar cukup memprihatinkan, terutama di lingkungan pondok pesantren. Sehingga masyarakat pada umumnya ingin sekali membubarkan proyek tersebut,” kata dia.

“Kondisi air seperti ini sangat merugikan bagi masyarakat yang memanfaatkan langsung untuk sehari-hari atau digunakan sebagai perikanan dan pesawahan. Jelas kondisi ini sangat mengganggu sekali dan warga menginginkan air kembali normal,” harapnya.

Maka dari itu, kata dia, pihaknya mengharapkan air Sungai Cikunten dalam waktu dekan ini kualitasnya bisa semakin baik. Namun, kalau masih tidak ada perubahan warga akan bertindak dengan turun ke jalan. “Bahkan kalau perlu menutup atau memberhentikan proyek tersebut,” pungkas dia. (obi)

0 Komentar