Perpustakaan Umum Ditinggal Pembaca

Perpustakaan Umum Ditinggal Pembaca
SEPI. Perpustakaan Umum Kabupaten Tasikmalaya terus kehilangan pembacanya karena berbagai faktor, kemarin. Foto: AHMAD ARIP/RADAR TASIKMALAYA
0 Komentar

TASIK, RADSIK – Perpustakaan Umum Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ditinggal para pembacanya. Berbagai program pun dilaksanakan untuk menggenjot masyarakat agar minat baca kembali tumbuh, sehingga perpustakaan bisa kembali diminati. Pengunjung Perpustakaan Umum Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang berada di Jalan Pemuda No 28 Kota Tasikmalaya ini dari tahun ke tahun semakin ditinggal para pembacanya.

Kasubag Perpustakaan Umum Irvan Mulyadie menuturkan, harus diakui kalau kondisi kunjungan di perpustakaan ini terus mengalami penurunan. “Memang pengunjung ke perpustakaan bukan hanya masalah di kita saja, tapi ini permasalahan nasional. Pengunjung perpustakaan dari tahun ke tahun semakin berkurang, apalagi setelah masa pandemi Covid-19,” ujarnya kepada Radar, kemarin.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Pemuda Harus Ikut Kawal DemokrasiUU: CEGAH HIV DENGAN POLIGAMI

“Kalau sebelumnya bisa mencapai 500-600 orang pengunjung ke perpustakaan ini, tapi sekarang hanya 50-60 orang,” kata dia, menambahkan.

Lanjut dia, berbagai program pun terus dilakukan agar minat baca masyarakat bisa kembali yang dampaknya perpustakaan bisa terus dikunjungi. “Salah satu upayanya, kami mendekatkan diri ke masyarakat dengan menyediakan pojok baca di setiap kantor desa dan kecamatan. Kemudian dilakukan juga perpustakaan keliling, dengan harapan minat baca masyarakat semakin baik,” kata dia, menjelaskan.

Sejauh ini, kata dia, perpustakaan keliling itu yang paling efektif karena selalu dikerumuni banyak orang. “Bahkan kita juga kewalahan karena keterbasan SDM dan juga fasilitas,” ujarnya.

Kata dia, di Perpustakaan Umum Kabupaten Tasikmalaya ini tersedia 20.000 judul buku dan 50.000 eksemplar buku yang bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai referensi. “Tentu jumlah tersebut masih sedikit sekali jika dibandingkan dengan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya 1,747 juta (2017) jiwa dan ketersediaanya terus kita update sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Sebenarnya minat baca tidak turun, hanya saja beralih dari buku ke online,” pungkasnya.  (AhmadArip)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

 

0 Komentar