Peran Rotablator untuk Atasi Sumbatan Pembuluh Darah Koroner, Ini Keterangan Dokter

Rotablator
Ilustrasi Dokter
0 Komentar

Di mana stenosis demikian tidak dapat dibuka dengan menggunakan metode inflasi balon/pemasangan stent seperti pada umumnya.

Bentuk

Alat rotablator itu terdiri dari bor berbentuk kacang almond atau bola rugby yang terbuat dari baja stainless steel atau kuningan.

Di permukaan ala tersebut tertancap potongan-potongan batu berlian yang berdiameter 30-120 mikron.

Baca Juga:Pepi Tommy Menatap Ciamis 2024 Melalui Dapil Jabar X, Nasdem Ingin Pecahkan TelurPentas Pemungkas di Bali, Teater 28 Unsil Tasikmalaya Akan Mainkan Lakon Yang Ditulis Kemudian di ISI Denpasar

Dokoter kemudian menyambungkan alat bor itu ke tangkai kendali yang fleksibel. Ini memungkinkan bor tersebut terdorong lewat guidewire yang dapat pengguna kendalikan.

Lalu dokter mulai melakukan rotablasi terhadap sumbatan aterosklerosis secara bertahap melalui pantauan fluoroskopi maupun menggunakan IVUS untuk melihat klasifikasi yang terjadi dan mengenai lesi sumbatan.

Adapun proses rotablasi umumnya berjalan selama 30 detik. Lalu ada selingan periode henti sejenak.

Selama periode henti tersebut, dokter dapat melakukan injeksi kontras untuk memantau aliran darah sebagai penilaian hasil rotablasi.

Kemudian, dokter juga melakukan pengecekan akan risiko cedera atau komplikasi pada dinding pembuluh koroner akibat rotablasi.

Berikutnya, dokter melakukan rotablasi kembali dengan bertahap hingga semua sumbatan plak dapat terkikis dan aliran koroner terbuka.

Adapun prosedur rotablasi itu membantu proses pemasangan ring/stent dan mengoptimalkannya sehingga mengurangi terjadinya restenonis atau muncul kembalinya ateroklerosis.

Baca Juga:Masa Kerja Pj Wali Kota Tasikmalaya Akan Berakhir 23 Mei?Tukang Kerupuk Naik Haji di Kabupaten Garut, Ini Kisah Perjuangannya untuk Menggapai Impian ke Tanah Suci, 11 Tahun Menanti Akhirnya Berangkat Juga

Dokter Spesialis Kardiologi (Jantung dan Pembuluh Darah) Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) dr Ika K Dhanudibroto SpJP (K), FIHA mengungkapkan bahwa tidak semua kasus sumbatan pada pembuluh darah jantung harus menggunakan prosedur rotablator.

”Setiap pasien memerlukan pemeriksaan untuk menegakan diagnosis dan tindakan yang dilakukan akan disesuaikan dengan diagnosa dan kondisi pasien,” ungkap dr Ika K Dhanudibroto di situs resmi Mayapada Hospital. (*)

0 Komentar