Pengawasan Dianggap Lemah

Dunia Pendidikan
Diky Agustaf, Ketua Forum Pemuda Peduli Pendidikan Kota Banjar
0 Komentar

BANJAR, RADSIK – Ketua Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FP3) Kota Banjar Diky Agustaf angkat bicara terkait dugaan oknum kepala sekolah (kepsek) yang menggunakan uang tabungan siswa di salah satu sekolah dasar negeri di Kota Banjar. Menurut Diky, persoalan itu cukup menyita kondisi dunia pendidikan lantaran seharusnya seorang kepala sekolah bisa memberi contoh yang baik kepada para guru, terutama bagi para siswa sekolah.

“Dugaan penggunaan uang tabungan siswa oleh salah satu kepsek di Kota Banjar ini sangat miris. Di satu sisi ketika orang tua siswa mencoba mempercayakan anaknya untuk dididik, tapi oknum kepala sekolah tersebut tidak bisa memberikan suri tauladan yang baik buat siswa siswinya. Jadi suatu hal yang wajar jika keadaan sekolah menjadi agak sedikit tidak kondusif,” kata Diky, Minggu (18/9/2022).

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Polisi Mulai BergerakTarget Tangkapan Ikan Baru 900 Ton

Menurut dia, persoalan tersebut perlu disikapi semua pihak. Terutama pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kepegawaian Daerah agar kejadian serupa tidak terulang lagi. “Ini harus ada sebuah pendalaman permasalahan, kenapa hal ini bisa dilakukan oleh oknum kepala sekolah tersebut. Padahal tiap sekolah juga sering dilakukan pengawasan dari OPD terkait yaitu Dinas Pendidikan. Kenapa ini bisa sangat berlarut larut? Sampai ada siswa siswi yang sebenarnya sudah keluar dari sekolah yang bersangkutan dan saat ini mengenyam pendidikan di tingkat SMP. Kalau kami secara pribadi menilai pengawasan dari OPD terkait sangat lah lemah,” ucap Diky.

Disisi lain, pihaknya juga menghawatirkan hal yang sama terjadi dikarenakan adanya beban turun temurun dari kepala sekolah sebelumnya. Dalam artian, kepala sekolah sebelum diganti “mewariskan” beban tersebut. “Kami sangat mengapresiasi kepada Muspika yang telah mencoba memediasi permasalahan ini dan kami mengharapkan permasalahan ini cepat selesai, agar pelaksanaan KBM di sekolah tersebut bisa kembali berjalan normal,” katanya.

Ia juga meminta kepada kepala sekolah agar memberi contoh pendidikan karakter yang baik. Terlebih bagi anak sekolah dasar yang butuh pendidikan dini.

0 Komentar