Ngabuburit, Usaha Kuliner Laris

Ngabuburit, Usaha Kuliner Laris
Rangga Jatnika / Radar Tasikmalaya RAMAI. Warga memadati area ngabuburit di Lapangan Dadaha Kota Tasikmalaya, kemarin. Ramadan tahun ini jadi momentum menggeliatkan usaha kuliner.
0 Komentar

TASIK, RADSIK – Meskipun baru hari ke-2 Ramadan, jalanan dan beberapa kawasan sudah dipenuhi pedagang di jam ngabuburit. Hal ini menjadi langkah untuk mencari rezeki di masa ekonomi sulit.

Pantauan Radar, hampir di semua titik jalan di sore hari sudah banyak dipenuhi pedagang. Begitu juga beberapa spot keramaian seperti Alun-Alun, Taman Kota dan Dadaha.

Keberadaan para pedagang pun tak ayal memancing warga untuk berbelanja jajanan untuk buka puasa. Sehingga membuat suasana ngabuburit sudah ramai di awal Ramadan ini.

Baca Juga:Santri Diserang Geng MotorDua Gol Benzema Kokohkan Madrid di Puncak

[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]
Salah seorang pedagang gorengan di Dadaha, Jalaludin (35) mengaku biasanya dia membuka lapak setelah hari ke-10. Karena di awal Ramadan biasanya belum begitu ramai. “Biasanya kalau awal puasa jualannya di rumah dulu, baru di luar kalau mau pertengahan,” ungkapnya kepada Radar.

Namun tahun ini, tuntutan ekonomi menurutnya semakin berat sehingga dia harus mengumpulkan uang lebih banyak. Supaya pada saat lebaran, dia bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga dan anak-istrinya. “Sekarang serba mahal, jadi uang juga harus punya lebih banyak,” ucapnya.

Lain halnya dengan Aris Setiawan (33), penjual es buah yang jualan karena aji mumpung. Sudah dua tahun ini aktivitas masyarakat termasuk dunia usaha dibatasi. “Ramadan kali ini kan lebih longgar, jadi manfaatkan selagi tidak diperketat lagi,” katanya.

Di sisi lain para pemburu jajanan buka puasa pun bersyukur dengan kondisi ini. Terlihat dari kondisi lapak-lapak dagangan yang dikerumuni pembeli.

Salah seorang pembeli minuman dingin, Ratih Sastria (30) mengaku bersyukur di awal Ramadan sudah banyak yang berjualan. Karena dia tidak perlu sulit untuk mencari makanan untuk buka puasa. “Biasanya kalau awal-awal puasa kan paling warung nasi aja yang buka,” katanya. (rga)
[/membersonly]

0 Komentar