Mengurai Intrik Penolakan As-Sunnah

Mengurai Intrik Penolakan As-Sunnah
RANGGA JATNIKA/RADAR TASIKMALAYA LOKASI PEMBANGUNAN. Suasana di lokasi yang rencananya akan dibangun Ma’had Ihya As-Sunnah 2 di Desa Sukaraharja Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya
0 Komentar

RADAR TASIK – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tasikmalaya belum membuat keputusan soal penolakan pembangunan Ma’had Ihya As-Sunnah 2 di Desa Sukaraharja Kecamatan Cisayong. Sejauh ini Kemenag masih menampung masukan dari berbagai unsur.

Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya H Usep Saepudin Muhtar mengakui sudah mendengar informasi soal polemik itu. Sebagaimana yang ada pada video penolakan dari sebagian pihak. ”Sementara ini belum bisa berkomentar, tapi yang pasti kami akan terima masukan-masukan dari masyarakat,” tuturnya kepada Radar, Senin (21/3/2022).

Selebihnya, Kemenag akan melakukan kajian dan pertimbangan. Barulah dia bicara sikap terhadap polemik yang terjadi. ”Ya kita kan tidak bisa sembarangan juga,” katanya.

Baca Juga:Berharap Wisma Atlet TerealisasiEks Terusan BCA Diganti Bubun Bunyamin

[membersonly display=”Baca selengkapnya/berlangganan ” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]
Pihaknya memahami bahwa penolakan pembangunan Ma’had Ihya As-Sunnah bukan dari warga Desa Sukaraharja secara khusus. Namun dari sebagian tokoh dan warga di Kecamatan Cisayong. Karena mayoritas masyarakat merupakan warga Nahdlatul Ulama (NU). ”Tapi pada prinsipnya kita harus tetap saling menghargai,” ucapnya.

Wawancara terpisah, Camat Cisayong Drs Asep Zamzam Nizar juga mengaku belum mengetahui secara jelas karena belum menerima laporan resmi. Soal penolakan pun dia belum mengetahui secara jelas dari siapa saja meskipun videonya beredar. ”Saya belum tahu siapa-siapanya,” tuturnya.

Begitu juga dari pihak As-Sunnah yang menurutnya belum ada koordinasi apa pun. Maka dari itu, dia belum bisa banyak memberikan komentar terkait masalah tersebut. ”Saya sebatas tahu akan dibangun pun dari plangnya,” ujarnya.

Ditanya soal rencana tindak lanjut pihak kecamatan, sementara ini, Asep masih memantau perkembangannya. Sekaligus dia pun mencari tahu duduk persoalan yang terjadi. ”Karena kan memang belum ada laporan resmi apa pun kepada saya,” ucapnya.

Pantauan Radar di lokasi yang rencananya akan dibangun Ma’had Ihya As-Sunnah 2 memiliki akses masuk di jalur utama. Beberapa warga sekitar menyikapi rencana pembangunan cenderung adem ayem.

Seperti halnya Rudi Hartono (45), warga Sindangsari Desa Sukaraharja yang kesehariannya berjualan kelapa muda di dekat lokasi. Menurut dia, warga sekitar tidak ada reaksi menonjol soal rencana pembangunan pesantren tersebut. ”Sepertinya warga adem ayem saja, mungkin kalau satu dua ada,” tuturnya.

0 Komentar