Mengangkat Kembali Gairah Esports

Mengangkat Kembali Gairah Esports
RANGGA JATNIKA/RADAR TASIKMALAYA PERTEMUAN. Ketua Umum ESI Kota Tasikmalaya Abdul Latif memimpin rapat ESI di Ruang Ide, Selasa (22/3/2022).
0 Komentar

RADAR TASIK – Sepinya event di masa pandemi membuat banyak tim Esports di Kota Tasikmalaya vakum. Hal ini jadi pekerjaan rumah besar Esports Indonesia (ESI) Kota Tasikmalaya untuk mengembalikan gairah tersebut.
Ketua ESI Kota Tasikmalaya Abdul Latif menilai bahwa potensi atlet Esports di Kota Tasikmalaya cukup banyak.

Namun mereka belum tergabung dalam sebuah tim untuk bisa memanfaatkan kemampuannya. ”Jadi mainnya masih sendiri-sendiri, sekadar main game,” tuturnya usai Rapat Kerja di Ruang Ide, Selasa (22/3/2022).

Bahkan tim-tim yang sebelumnya pernah terbentuk pun kandas oleh pandemi. Hal itu karena sepinya event sehingga banyak manajemen tim yang tidak mampu bertahan. ”Dulu di Kota Tasik ada sampai 30 tim, tapi sekarang hanya tinggal beberapa saja,” ucapnya.

Baca Juga:Angin Kencang Rusak Belasan RumahGuru Sertifikasi Datangi Dewan

[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]
Seiring meredanya pandemi, ESI menilai fase ini jadi momentum untuk kembali menggairahkan Esports di Kota Tasikmalaya. Tentunya salah satunya harus didukung oleh berbagai event kompetisi Esports. ”Kita ingin tim-tim yang sebelumnya vakum bisa kembali aktif,” tuturnya.

Pihaknya pun mendukung penyelenggaraan Radar Tasik Esports Tournament 2022 yang akan dilaksanakan akhir pekan ini. Diharapkan ini jadi salah satu titik awal bangkitnya bibit-bibit atlet khususnya di Kota Tasikmalaya. ”Makanya kami mengajak para gamers untuk bisa ikut kompetisi ini,” ujarnya.

Di samping itu, dia berharap masyarakat tidak lagi memandang sebelah mata kepada gamers. Karena ini sudah dilegalisasi oleh pemerintah sebagai salah satu bentuk cabang olahraga. ”Meskipun dukungan dari pemerintah daerah saat ini masih minim,” ucapnya.

Di samping itu, ESI juga punya rencana menyelenggarakan liga di Kota Tasikmalaya. Tentunya hal ini sulit terlaksana jika jumlah tim Esports di Kota Resik ini masih minim. ”Setidaknya perlu ada 30 tim supaya kita bisa menyelenggarakan liga,” tuturnya. (rga)
[/membersonly]

0 Komentar