Masuk Kelas Industri SMKN 1 Tasikmalaya Harus Punya Daya Tahan

Kelas Industri SMKN 1 Tasikmalaya
SAMBUTAN. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Dedi Suryadin SPd MPd (kiri) saat hadir pada sosialisasi kelas industri di SMKN 1 Tasikmalaya, Selasa (14/3/2023). (istimewa)
0 Komentar

Untuk jurusan SMKN 1 Tasikmalaya yang memiliki kelas industri yakni program keahlian pemasaran (konsentrasi digital marketing dan konsentrasi bisnis ritel) dan desain komunikasi visual. Serta persiapan kelas industri untuk program keahlian akuntansi dan keuangan lembaga, manajemen perkantoran dan layanan bisnis, perhotelan, broadcasting dan perfilman, kuliner.

“Kuota per kelas 25 siswa dari masing-masing program keahlian. Lalu, kelebihan kelas industri bisa lintas minat. Ketika jurusan perhotelan ingin menguasai akuntansi tidak apa-apa,” katanya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Dedi Suryadin SPd MPd menyampaikan, SMKN 1 Tasikmalaya membuat kelas industri ini betul-betul dipilih.  Karena itu aset, sehingga jangan sampai sudah dididik malah tidak sampai ke sana.

Baca Juga:SMPN 3 Kota Tasikmalaya Banjir Apresiasi, Viral Patungan SepatuLulusan TK Wanita PUI Kota Tasikmalaya Dibentuk Jadi Ahli Ibadah  

“Jangan sampai sudah membuat kelas industri energinya habis. Karena saat siswa lulus di kelas industri dengan kapasitas internasional tetapi daya tahannya lokal, kan itu sangat disayangkan,” ujarnya.

Sehingga perlu adanya kajian-kajian siswa yang akan ke kelas industri baik dalam negeri ataupun internasional. “Tentunya mesti betul-betul disiapkan sejak awal yakni proses rekrutmennya,” katanya.

Untuk itu, ia pun mengusulkan agar  yang memilih kelas industri, mindset-nya diarahkan untuk bisa mempunyai kedaya tahanan. Supaya khusus kelas internasional, mau merantau ke luar negeri.

“Oleh karenanya, telusuri secara genetik ketika orang tuanya merantau anaknya pasti mau merantau,” ujarnya.

Lalu, bagi yang masuk kelas industri, SMKN 1 Tasikmalaya tidak hanya memberikan dari segi kompetensi secara akademik dan praktek saja. “Tetapi juga dikuatkan dalam bidang  spiritual, jaringan, bahasa dan akhlak mulia,” katanya.

Lebih lanjut, bisa juga ketika siswa SMKN 1 Tasikmalaya praktek kerja lapangan langsung ke luar negeri kan. Pastinya sesuai pekerjaannya nanti. “Supaya terbentuk karakter, karena terlatih beradaptasi dengan lingkungan budaya di sana,” ujarnya. (riz)

0 Komentar